Pemberian sertifikasi dari Crescent Rating kepada Menpar Arief Yahya (Wahyu/detikTravel)
Jakarta - Negara yang muslimnya minoritas, bukan artinya mengabaikan kenyamanan traveler muslim. Buktinya Singapura jadi negara non muslim yang paling ramah wisatawan muslim.
GMTI (Global Muslim Travel Index) adalah sebuah indeks perjalanan muslim secara global yang dilakukan oleh Crescent Rating bekerja sama dengan Master Card. Lembaga Crescent Rating sudah terpercaya dalam melakukan penilaian ini karena melibatkan banyak aspek, terutama 3 indikator utama yaitu destinasi yang ramah dan aman bagi keluarga muslim, fasilitas dan pelayanan yang ramah muslim serta marketing dan awareness tentang label halal di tempat wisata.
Dalam jumpa pers peluncuran indeks GMTI di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Fazal Bahardeen, CEO Crescent Rating mengungkapkan penilaian GMTI juga dilakukan terhadap 82 negara non muslim dari seluruh dunia. Hasilnya, Singapura keluar di peringkat teratas dengan skor mencapai 68,4 Poin.
"Negara-negara non muslim (non-OKI) tahun ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mereka berlomba-lomba memberikan pelayanan dan destinasi terbaik bagi traveler muslim. Negara seperti Taiwan dan Jepang contohnya," kata Fazal kepada wartawan, Rabu (23/3/2016).
Dalam peringkat 5 besar, setelah Singapura menyusul Thailand di peringkat kedua dengan skor 59,5 poin. Selanjutnya di peringkat ketiga ada Inggris dengan skor 59,0 poin. Serta di peringkat keempat dan kelima diduduki oleh Afrika Selatan dan Hong Kong dengan skor total 53,1 dan 53,0 poin.
Potensi pasar traveler muslim menurut Fazal sangatlah besar. Inilah yang seharusnya dilirik oleh negara-negara di dunia bila ingin mengeruk devisa dari industri pariwisata Islami.
"Di tahun 2010, jumlah wisatawan muslim sekitar 98 juta orang. Di tahun 2015, jumlah ini tumbuh sampai 117 juta orang. Kami proyeksikan di tahun 2020 jumlahnya bisa mencapai 168 juta orang. Ini jumlah yang sangat besar," terang Fazal.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang turut hadir dalam acara tersebut pun mengakui, dalam hal bisnis pariwisata, agama bukanlah suatu hal yang menjadi kriteria utama, melainkan pelayanan dan servis yang prima.
"Sekali lagi, ini bukan tentang agama. Agama, suku dalam bisnis itu nomor dua. Yang penting adalah pelayanan. Tidak peduli apapun agama Anda, kalau memberi pelayanan terbaik pasti dia akan memenangkan persaingan," tegas Arief.
Berikut daftar lengkap 10 Negara Non Muslim (non-OKI) terbaik bagi wisatawan muslim menurut GMTI dari Crescent Rating dan Mastercard:
1. Singapura 68,4 Poin
2. Thailand 59,5 Poin
3. Inggris 59,0 Poin
4. Afrika Selatan 53,1 Poin
5. Hong Kong 53,0 Poin
6. Prancis 51,6 Poin
7. Taiwan 50,1 Poin
8. Jepang 49,1 Poin
9. Sri Lanka 49,0 Poin
10. Amerika Serikat 48,9 Poin
GMTI (Global Muslim Travel Index) adalah sebuah indeks perjalanan muslim secara global yang dilakukan oleh Crescent Rating bekerja sama dengan Master Card. Lembaga Crescent Rating sudah terpercaya dalam melakukan penilaian ini karena melibatkan banyak aspek, terutama 3 indikator utama yaitu destinasi yang ramah dan aman bagi keluarga muslim, fasilitas dan pelayanan yang ramah muslim serta marketing dan awareness tentang label halal di tempat wisata.
Dalam jumpa pers peluncuran indeks GMTI di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Fazal Bahardeen, CEO Crescent Rating mengungkapkan penilaian GMTI juga dilakukan terhadap 82 negara non muslim dari seluruh dunia. Hasilnya, Singapura keluar di peringkat teratas dengan skor mencapai 68,4 Poin.
"Negara-negara non muslim (non-OKI) tahun ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mereka berlomba-lomba memberikan pelayanan dan destinasi terbaik bagi traveler muslim. Negara seperti Taiwan dan Jepang contohnya," kata Fazal kepada wartawan, Rabu (23/3/2016).
Dalam peringkat 5 besar, setelah Singapura menyusul Thailand di peringkat kedua dengan skor 59,5 poin. Selanjutnya di peringkat ketiga ada Inggris dengan skor 59,0 poin. Serta di peringkat keempat dan kelima diduduki oleh Afrika Selatan dan Hong Kong dengan skor total 53,1 dan 53,0 poin.
Potensi pasar traveler muslim menurut Fazal sangatlah besar. Inilah yang seharusnya dilirik oleh negara-negara di dunia bila ingin mengeruk devisa dari industri pariwisata Islami.
"Di tahun 2010, jumlah wisatawan muslim sekitar 98 juta orang. Di tahun 2015, jumlah ini tumbuh sampai 117 juta orang. Kami proyeksikan di tahun 2020 jumlahnya bisa mencapai 168 juta orang. Ini jumlah yang sangat besar," terang Fazal.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang turut hadir dalam acara tersebut pun mengakui, dalam hal bisnis pariwisata, agama bukanlah suatu hal yang menjadi kriteria utama, melainkan pelayanan dan servis yang prima.
"Sekali lagi, ini bukan tentang agama. Agama, suku dalam bisnis itu nomor dua. Yang penting adalah pelayanan. Tidak peduli apapun agama Anda, kalau memberi pelayanan terbaik pasti dia akan memenangkan persaingan," tegas Arief.
Berikut daftar lengkap 10 Negara Non Muslim (non-OKI) terbaik bagi wisatawan muslim menurut GMTI dari Crescent Rating dan Mastercard:
1. Singapura 68,4 Poin
2. Thailand 59,5 Poin
3. Inggris 59,0 Poin
4. Afrika Selatan 53,1 Poin
5. Hong Kong 53,0 Poin
6. Prancis 51,6 Poin
7. Taiwan 50,1 Poin
8. Jepang 49,1 Poin
9. Sri Lanka 49,0 Poin
10. Amerika Serikat 48,9 Poin
Comments