Skip to main content

Komentar Ahok soal Rencana Hanura Pecat Kadernya yang Membangkang

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak mau berkomentar banyak soal rencana DPD Hanura DKI Jakarta yang akan memecat anggotanya jika tidak mendukung Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. 

Ketua DPD Hanura DKI Mohammad "Ongen" Sangaji sebelumnya telah memecat Ketua DPC Hanura Jakarta Timur karena memprovokasi pengurus lainnya untuk tidak mendukung Ahok. Ancaman pemecatan juga akan diterapkan kepada kader yang lain kalau tidak mendukung pencalonan Ahok.

"Itu kebijakannya merekalah," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (22/3/2016), tentang kebijakan Hanura itu terhadap para kadernya. 

Partai Hanura berencana mendeklarasikan dukungannya buat Basuki hari Kamis mendatang. Partai itu pun sudah mengirim undangan kepada Ahok. 

Partai pimpinan Wiranto itu berharap Ahok dapat menghadiri acara tersebut. (Baca: Wiranto Ingin Tunjukkan Hanura Ikuti Kehendak Masyarakat.)

"Ya bagus dong. Kalau jam kerja atau pas sibuk, mungkin aku enggak bisa hadir," kata Ahok. 

Sejauh ini, baru Partai Nasdem yang mendukung pencalonanAhok melalui jalur independen. Partai Nasdem memiliki lima kursi di DPRD DKI Jakarta dan Hanura memiliki 10 kursi. Jika dijumlahkan, Basuki akan mendapat dukungan 15 kursi dari 106 kursi anggota DPRD DKI Jakarta.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...