Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mendapatkan informasi terbaru terkait 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Siang ini, Presiden memanggil Kepala BIN Sutiyoso dan Menlu Retno Marsudi untuk meminta penjelasan.
Sutiyoso dan Retno tiba di komplek Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016) pukul 14.10 WIB. Sutiyoso menyebut, saat ini BIN sudah mengetahui keberadaan para WNI yang disandera itu.
"BIN itu memberikan informasi terus. Kita itu, saya terus mintakan secara ketat bekerja sama dengan intelijen di Filipina. Tadi malam saya sudah ketemu panglima TNI (Jenderal Gatot Nurmantyo), kita sudah tahu lokasinya," kata Sutiyoso.
(Baca juga: Jejak Berdarah Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf)
Ssok yang akrab disapa Bang Yos ini belum memastikan apakah ke 10 WNI itu disandera di satu tempat atau secara terpisah. Namun dia memastikan kondisi ke 10 WNI dalam keadaan baik.
"Tentu beberapa opsi harus kita siapkan, tapi keselamatan sandera harus kita utamakan. Ya kalian monitor saja lah, terlalu banyak pemberitaan ya kita repot. Mereka masih aman, namun kita tidak tahu dipencar apa tidak," jelasnya.
Sutiyoso sudah tahu bahwa kelompok Abu Sayyaf mengancam akan membunuh WNI yang menjadi sandera bila sampai tanggal 8 April uang yang diminta sebesar 50 juta Peso atau sekitar Rp 15 miliar tidak diberikan. Menurut Kepala BIN, masih ada waktu 8 hari untuk menentukan langkah yang akan diambil.
"Kita masih punya waktu 8 hari. Ini kita terus negosiasi," tegasnya.
(Baca juga: Militer Filipina Tolak Bantuan RI Selamatkan WNI yang Disandera Abu Sayyaf)
Sutiyoso dan Retno tiba di komplek Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016) pukul 14.10 WIB. Sutiyoso menyebut, saat ini BIN sudah mengetahui keberadaan para WNI yang disandera itu.
"BIN itu memberikan informasi terus. Kita itu, saya terus mintakan secara ketat bekerja sama dengan intelijen di Filipina. Tadi malam saya sudah ketemu panglima TNI (Jenderal Gatot Nurmantyo), kita sudah tahu lokasinya," kata Sutiyoso.
(Baca juga: Jejak Berdarah Penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf)
Ssok yang akrab disapa Bang Yos ini belum memastikan apakah ke 10 WNI itu disandera di satu tempat atau secara terpisah. Namun dia memastikan kondisi ke 10 WNI dalam keadaan baik.
"Tentu beberapa opsi harus kita siapkan, tapi keselamatan sandera harus kita utamakan. Ya kalian monitor saja lah, terlalu banyak pemberitaan ya kita repot. Mereka masih aman, namun kita tidak tahu dipencar apa tidak," jelasnya.
Sutiyoso sudah tahu bahwa kelompok Abu Sayyaf mengancam akan membunuh WNI yang menjadi sandera bila sampai tanggal 8 April uang yang diminta sebesar 50 juta Peso atau sekitar Rp 15 miliar tidak diberikan. Menurut Kepala BIN, masih ada waktu 8 hari untuk menentukan langkah yang akan diambil.
"Kita masih punya waktu 8 hari. Ini kita terus negosiasi," tegasnya.
(Baca juga: Militer Filipina Tolak Bantuan RI Selamatkan WNI yang Disandera Abu Sayyaf)
Comments