Skip to main content

Pas Pemilihan Terus Hujan dan Jakarta Tenggelam, Orang Kira-kira Pilih Kami Lagi Enggak?"

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak terlalu memikirkan hasil survei terkait pemilihan kepala daerah pada 2017. Ini karena ia menganggap pelaksanaan Pilkada DKI 2017 masih lama sehingga masih memungkinkan bagi semua bakal calon untuk meningkatkan elektabilitasnya.
Ia melontarkan pernyataan itu dalam menanggapi hasil survei terbaru Charta Politika bahwa elektabilitasnya berada di urutan pertama, mengalahkan calon-calon lainnya.
"Pemilihan masih jauh. Bisa saja orang punya ide lebih baik. Kita kan enggak tahu. Politik susah," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (30/3/2016).
Selain masih memungkinkan bagi semua bakal calon untuk meningkatkan elektabilitasnya, Ahok menganggap masih lamanya pelaksanaan Pilkada DKI 2017 membuat segala sesuatu masih bisa terjadi. 
Karena itu, Ahok mengaku hanya akan fokus bekerja dalam menghadapi Pilkada 2017. Mengenai hasil kerja, ia mempersilakan masyarakat untuk menilai. (Baca: Hasil Survei, Ahok Jauh Ungguli Yusril)
"Kita enggak tahu pikiran orang. Nanti mungkin Februari 2017 dan nanti pengaruh La Nina hujan terus-menerus sampai Februari dan laut pasang, tanggul belum jadi, hujan seminggu, tenggelam Jakarta 40 hari. Pas pemilihan, tenggelam, hujan berhari-hari, kira-kira orang pilih kami lagi, enggak?" ujar Ahok.
Hasil survei terbaru Charta Politika menunjukkan, elektabilitasAhok masih berada di puncak dengan 44,5 persen. Ia unggul jauh di atas Yusril Ihza Mahendra yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 7,8 persen; diikuti oleh Wali Kota SurabayaTri Rismaharini 2,8 persen; Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 1,8 persen; dan Sandiaga Uno dengan 1,5 persen.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  ā€” "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   āœ” @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...