Skip to main content

Ada 11 Unit Rusun Jatinegara Barat yang Mencicil Sewa

 Sudah sembilan bulan warga Kampung Pulo yang direlokasi, menempati Rusun Jatinegara Barat. Selama empat bulan terakhir, mereka harus membayar uang sewa sebesar Rp 300.000 setiap bulannya.
Kendati cukup terjangkau, sebagian warga ternyata kesulitan membayar. Sekitar 4 persen penghuni atau 38 unit diketahui tidak sanggup bayar dan menunggak.
Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Ika Lestari Aji menyebut jumlah itu kini sudah berkurang.
"38 sudah selesai melunasi, masih ada yang mencicil 11 orang yang sedang diproses," kata Ika saat ditemui di Rusun Jatinegara Barat, Rabu (27/4/2016).
Ika mengatakan 11 penghuni yang mencicil itu tidak terlalu besar tunggakannya dengan kisaran satu sampai tiga bulan. Dia juga menyebut, meski awalnya warga mengaku tak sanggup, ternyata 96 persen mematuhi aturan dan membayar tepat waktu.
Salah satu dari warga yang kesulitan membayar, adalah seorang lansia dengan anak penyandang disabilitas. Ika menyatakan pihaknya akan meringankan tanggungan keluarga ini.
"Ada yang sudah sepuh anaknya difabel, akan kita berikan pendampingan, cari orangtua asuh, sementara yang sepuh kasusnya tidak mungkin dimasukkan ke panti karena masih punya hak," ujar Ika. (Baca: Puluhan Penghuni Rusun Jatinegara Barat "Nunggak" Bayar Sewa)
Ika mengungkapkan saat ini pihaknya masih mempelajari penyebab tunggakan warga. Jika benar tidak mampu, maka akan diberikan kesempatan mencicil selama tiga bulan. Namun jika sengaja enggan membayar, ia tak segan memberikan unit tersebut ke orang lain.
"Kalau dia bandel, perilaku juga tidak baik misalnya ternyata dia merokok, mungkin solusinya kita berikan kepada orang lain. Ini harus tegas, nanti akan terbelit tidak akan selesai masalahnya. Kami juga harus nyetor ke kas daerah, ada target yang harus diselesaikan," kata Ika.

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...