Skip to main content

Pemerintah Telah Salurkan Rp 3,19 T ke Seluruh Indonesia Lewat 'Kartu Sakti' PKH

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, hingga April 2016 pemerintah telah mendistribusikan dana perlindungan sosial melalui Conditional Cash Transfer (CCT) atau Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak Rp 3,19 triliun.

"Hingga April 2016 telah didistribusikan dana CCT atau PKH Rp 3,19 triliun di seluruh Indonesia," ujar Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/4/2016).

Saat ini, kata Khofifah, sedang dilakukan pengembangan di 42 kabupaten/kota yang masuk dalam program perluasan cakupan pada Juni 2016. 17 di antaranya berada di pegunungan tengah Papua.

"17 dari 42 kabupaten/kota yang masuk dalam program perluasan cakupan tersebut berada di pegunungan tengah Papua," ucapnya.

17 Kabupaten/kota tersebut memang membutuhkan persetujuan dari pihak yang akan menyalurkan dana PKH dengan tetap menggunakan basis Kantor Pos Indonesia dan komunitas. Perbankan berpeluang menyalurkan dana PKH, sebagai bagian dari perluasan Layanan Keuangan Digital (LKD). Hari ini, LKPP melakukan penawaran agar masing-masing bank bisa mencairkan dan menjadi dari penguatan LKD.

"Penyaluran dana PKH di Papua, selain menggunakan Kantor Pos dan komunitas, juga sedang ditawarkan melalui layanan pihak perbankan," tandasnya.

"Melalui penawaran tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa memasukkan dalam e-katalog di mana masing-masing bank, baik pemerintah maupun swasta bisa menyalurkan dana PKH sebagai perluasan LKD tersebut," tambahnya. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...