Skip to main content

"Saat Jam Kerja, Pegawai Enggak Boleh 'Download' Film..."

 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan, 41 desa percontohan Smart Kampung di Kabupaten Banyuwangi akan tersambung dengan fiber optik.
Hal tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2016).
"Selama beberapa bulan trial and error, ada yang bilang jaringannya sering gangguan. Ternyata, saat dicek, ada pegawai yang lagi download film. Jadi, saat jam kerja, pegawai enggak boleh download film agar jaringan semuanya lancar," kata Anas.
Untuk itu, Anas mengaku telah bertemu dengan jajaran eksekutif senior Telkom serta melakukan koordinasi dengan tim dari Dishubkominfo.
"Maksimal awal Juni 2016, program Smart Kampung sudah siap di desa yang menjadi pilot project. Awalnya 24 desa, tetapi kami perbanyak 41 desa," ungkapnya.
Nantinya, dengan program Smart Kampung, balai desa juga menjadi pusat aktivitas warga, baik aktivitas seni budaya, kesehatan, maupun kegiatan ekonomi produktif.
Anas juga menjelaskan, dengan ketersediaan infrastruktur fiber optik, lalu lintas data dari desa ke kabupaten akan lebih cepat sehingga memudahkan masyarakat.
"Kami ingin ratakan infrastruktur teknologi, bukan hanya desa yang ada di kota besar. Jadi, pilot project Smart Kampung, kami juga masukkan desa-desa yang jauh, seperti desa yang ada di Purwoharjo, Pesanggaran, Wongsorejo, Glenmore, Siliragung, Muncar, dan beberapa lagi," kata Anas.
Pada perubahan APBD 2016, melalui peraturan bupati, tambahan alokasi dana desa dari pemerintah kabupaten akan dialokasikan untuk membeli bandwidth dengan biaya rata-rata Rp 10 juta per tahun untuk setiap desa.
Anggaran tersebut di luar dana alokasi yang dikeluarkan sendiri oleh Pemkab Banyuwangi senilai Rp 2 miliar. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...