Bakal cagub DKI Adhyaksa Dault menilai Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selama ini hanya di 'dalam kandang' dan tidak pernah bertemu dengan warga Luar Batang. Adhyaksa meminta Ahok berdialog dengan warga.
"Nggak usah ganti rugi dulu. Sekarang Pak Ahok dialog aja dulu deh. Dia kan tidak pernah dialog, hanya bicara di televisi, di Balaikota, turun sekali-sekali dong," ujar Adhyaksa usai menemui warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2016).
Menurut mantan Menpora ini, Ahok harus tahu yang dihadapi yakni warga. Jika warga tidak ditemui, maka dia memprediksi akan adanya gejolak sosial.
"Pak Ahok harus sadar itu. Karena Beliau penguasa," tutur Adhyaksa yang mengenakan baju koko putih dengan sarung hitam dililit serta peci hitam.
Saat ini warga Luar Batang yang menempati lahan negara belum direlokasi karena menunggu ketersediaan rusun. Adhyaksa juga meminta Ahok agar tidak melakukan pembiaran terhadap warga Luar Batang. Dia memprediksi akan adanya gejolak sosial karena itu harus segera dicarikan solusinya.
"Ini akan merugikan Pak Ahok. Tolonglah Pak Ahok punya hati nurani, karena kan terus terang dimulainya tidak dengan dasar hukum, tidak dengan SK. Yang bertanggung jawab tidak ada, bahkan sampai Pak Rustam Effendi memundurkan diri. Jangan acak-adut kaya begini," ucap politisi PD ini.
Warga Luar Batang nantinya direlokasi ke rusun. Namun Adhyaksa menilai di rusun, warga tidak bisa memiliki sertifikat hak milik. Warga harus menyewa rusun setelah 3 bulan tinggal.
"Jadi mereka tidak punya Tanah Air, tanah dia ngontrak, air dia beli. Kasih dong mereka sertifikat hak milik, ditata dengan baik. Ini kan tidak semua alasannya tanah negara, tidak ada SK, bubar semua, usir semua, akhirnya dibangun apa? Paling mall lagi berdiri," ucap Adyaksa.
Sementara itu, Junaidi, warga Luar Batang menyatakan permintaan warga hanya satu yakni ganti rugi uang bangunan. Bila mereka diberi ganti rugi maka warga siap hengkang dari Luar Batang.
"Sampai sekarang pun nggak ada kejelasan. Bahkan wilayah kami dibongkar gini kami nggak tahu untuk apa. Itu yg kami pertanyakan," kata Junaidi.
Ahok akan menertibkan Luar Batang sehingga memiliki akses jalan yang lebih baik, tidak sempit seperti sekarang. Bahkan Masjid Luar Batang akan ditata lebih cantik. Makam Habib Hussein yang dihormati warga juga tidak akan digusur. Kepada warga yang memiliki sertifikat, Ahok akan membeli lahan mereka.
"Nggak usah ganti rugi dulu. Sekarang Pak Ahok dialog aja dulu deh. Dia kan tidak pernah dialog, hanya bicara di televisi, di Balaikota, turun sekali-sekali dong," ujar Adhyaksa usai menemui warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2016).
Menurut mantan Menpora ini, Ahok harus tahu yang dihadapi yakni warga. Jika warga tidak ditemui, maka dia memprediksi akan adanya gejolak sosial.
"Pak Ahok harus sadar itu. Karena Beliau penguasa," tutur Adhyaksa yang mengenakan baju koko putih dengan sarung hitam dililit serta peci hitam.
Saat ini warga Luar Batang yang menempati lahan negara belum direlokasi karena menunggu ketersediaan rusun. Adhyaksa juga meminta Ahok agar tidak melakukan pembiaran terhadap warga Luar Batang. Dia memprediksi akan adanya gejolak sosial karena itu harus segera dicarikan solusinya.
"Ini akan merugikan Pak Ahok. Tolonglah Pak Ahok punya hati nurani, karena kan terus terang dimulainya tidak dengan dasar hukum, tidak dengan SK. Yang bertanggung jawab tidak ada, bahkan sampai Pak Rustam Effendi memundurkan diri. Jangan acak-adut kaya begini," ucap politisi PD ini.
Warga Luar Batang nantinya direlokasi ke rusun. Namun Adhyaksa menilai di rusun, warga tidak bisa memiliki sertifikat hak milik. Warga harus menyewa rusun setelah 3 bulan tinggal.
"Jadi mereka tidak punya Tanah Air, tanah dia ngontrak, air dia beli. Kasih dong mereka sertifikat hak milik, ditata dengan baik. Ini kan tidak semua alasannya tanah negara, tidak ada SK, bubar semua, usir semua, akhirnya dibangun apa? Paling mall lagi berdiri," ucap Adyaksa.
Sementara itu, Junaidi, warga Luar Batang menyatakan permintaan warga hanya satu yakni ganti rugi uang bangunan. Bila mereka diberi ganti rugi maka warga siap hengkang dari Luar Batang.
"Sampai sekarang pun nggak ada kejelasan. Bahkan wilayah kami dibongkar gini kami nggak tahu untuk apa. Itu yg kami pertanyakan," kata Junaidi.
Ahok akan menertibkan Luar Batang sehingga memiliki akses jalan yang lebih baik, tidak sempit seperti sekarang. Bahkan Masjid Luar Batang akan ditata lebih cantik. Makam Habib Hussein yang dihormati warga juga tidak akan digusur. Kepada warga yang memiliki sertifikat, Ahok akan membeli lahan mereka.
Comments