- TNI AU menangkap 5 Warga Negara China saat mengerjakan proyek pembangunan kereta cepat di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Pihak Imigrasi mengatakan bahwa kelimanya memiliki surat keterangan izin tinggal terbatas (Kitas) di Indonesia.
"Kitas, ada kartu izin tinggal sementara," kata Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Timur, Ilyas, saat dihubungi detikcom, Rabu (27/4/2016).
Ilyas mengatakan, pihaknya masih perlu mendalami kasus ini. Untuk itu, Ilyas belum bisa menjawab apakah para WN China itu akan dideportasi atau tidak.
"Itu kan belum kita dalami, kita Pulbaket (pengumpulan data), belum dalam kita," ujar Ilyas.
"Ada Kitas, diizinkan untuk kerja. Pulbaketnya kita lihat apa yang sudah mereka lakukan, kita kan harus koordinasi dulu dengan Lanud. Ya kita lihatlah, kita samakan persepsi, apa pelanggarannya," sambungnya.
Ilyas menjelaskan, pihaknya tidak mau gegabah dalam menentukan keputusan apa yang akan diambil. Menurut Ilyas, pihaknya harus melihat dari seluruh sisi terkait kasus ini.
"Kan punya izin, hanya saja masuk ke wilayah militer, dan di situ juga ada tiang pancang, dan kita enggak tahu apakah itu, kita tidak tahu," tuturnya.
"Mengenai apa dan bagaimana tindakannya kita belum bisa, masih terlalu dini. masih berkoordinasi," tutupnya.
Lokasi pengeboran yang dilakukan WN China itu terletak di antara jalan tol Jakarta-Cikampek dan pinggir kali Sunter. Pantauan di lokasi, beberapa alat bor, pipa, selang, serta sample tanah juga masih ada di lokasi. Luas lahan yang dijadikan aktifitas pengeboran itu kurang lebih 8x10 meter. Sedangkan untuk kedalaman dari pengeboran itu kira-kira sekitar 50 meter.
"Kitas, ada kartu izin tinggal sementara," kata Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Timur, Ilyas, saat dihubungi detikcom, Rabu (27/4/2016).
Ilyas mengatakan, pihaknya masih perlu mendalami kasus ini. Untuk itu, Ilyas belum bisa menjawab apakah para WN China itu akan dideportasi atau tidak.
"Itu kan belum kita dalami, kita Pulbaket (pengumpulan data), belum dalam kita," ujar Ilyas.
"Ada Kitas, diizinkan untuk kerja. Pulbaketnya kita lihat apa yang sudah mereka lakukan, kita kan harus koordinasi dulu dengan Lanud. Ya kita lihatlah, kita samakan persepsi, apa pelanggarannya," sambungnya.
Ilyas menjelaskan, pihaknya tidak mau gegabah dalam menentukan keputusan apa yang akan diambil. Menurut Ilyas, pihaknya harus melihat dari seluruh sisi terkait kasus ini.
"Kan punya izin, hanya saja masuk ke wilayah militer, dan di situ juga ada tiang pancang, dan kita enggak tahu apakah itu, kita tidak tahu," tuturnya.
"Mengenai apa dan bagaimana tindakannya kita belum bisa, masih terlalu dini. masih berkoordinasi," tutupnya.
Lokasi pengeboran yang dilakukan WN China itu terletak di antara jalan tol Jakarta-Cikampek dan pinggir kali Sunter. Pantauan di lokasi, beberapa alat bor, pipa, selang, serta sample tanah juga masih ada di lokasi. Luas lahan yang dijadikan aktifitas pengeboran itu kurang lebih 8x10 meter. Sedangkan untuk kedalaman dari pengeboran itu kira-kira sekitar 50 meter.
Comments