Skip to main content

Lantik 151 Pejabat PNS DKI, Ahok: Gaji Puluhan Juta Maka Harus Profesional

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melantik ratusan pejabat hari ini. Ahok berpesan agar mereka bisa bekerja profesional karena sudah digaji besar.

Ahok berbicara dalam sambutan pelantikan Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas Pemprov DKI, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (29/4/2016). 

"Tapi kalau Bapak (Ahok) memperlakukan kami (PNS) sebagai pegawai swasta, iya. Bahkan lebih. Artinya, orang kalau jadi PNS di DKI, bisa bawa pulang sampai Rp 13 juta. Kerja di Bank setengah mati Rp 4,5 juta kok," kata Ahok.

Pernyataan itu disampaikan untuk mengilustrasikan seorang PNS yang mengeluh kepada Ahok, PNS diperlakukan seperti pegawai swasta. Namun Ahok  juga menganggap dirinya sebagai 'pegawai perusahaan DKI' juga. Semuanya sama-sama bekerja keras.

Para pejabat yang dilantik ini mengenakan setelan hitam-hitam. Mereka adalah pejabat Eselon III dan IV yang dilantik, gaji mereka juga besar. 

"Eselon IV sudah Rp 30 jutaan. Eselon III sudah Rp 40 jutaan. Ya wajar saya menuntut bapak ibu harus bekerja profesional seperti swasta," kata Ahok.

Ada 1 Kepala Kantor Regional V BKN yang dilantik, 14 pejabat administrator, dan 136 pejabat pengawas. Total yang dilantik hari ini ada 151 orang pejabat.

Mereka menempati berbagai macam posisi. Dalam kategori pejabat administrator, ada 6 orang dirotasi, 8 orang promosi, dan 4 orang demosi. Dari pejabat pengawas (eselon IV), ada 76 pejabat dirotasi, 50 orang kena promosi, 20 orang didemosi, dan 10 orang mengalami perubahan nomenklatur. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...