Bakal calon gubernur DKI JakartaYusril Ihza Mahendra berencana membeli sampah warga jika terpilih menjabat nanti. Pembelian sampah itu merupakan program pengolahan sampah secara sistematis oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi sampah dari rumah tangga, sampah dari industri, sampah dari pasar, macam-macam itu, itu harus dipisah. Kita suruh masyarakat aja yang pisah," kata Yusril di kediamannya, Fatmawati Golf Mansion, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini menyebut biaya terbesar dari pengolahan sampah yakni pemisahan. Jika warga Jakarta ikut dilibatkan dalam pemisahan, ia yakin akan menekan biaya yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Biaya pembelian sampah tersebut bisa diatur lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang lebih dulu dibicarakan dengan DPRD DKI Jakarta. Alternatif lainnya yakni dengan memakai dana dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan swasta.
Setelah pemisahan tersebut, Pemprov DKI Jakarta bisa menjual kembali sampah ke perusahaan daur ulang. Beberapa perusahaan daur ulang akan menerima sampah yang sudah dipisahkan, misalnya pengolahan sampah menjadi kompos atau pupuk organik, daur ulang oleh pabrik kertas untuk sampah kertas, dan pengolahan lainnya.
"Dia langsung kerja, daur ulang. Bahkan Pemda DKI bisa untung. Beli ke masyarakat berapa, jual ke perusahaan berapa," kata Yusril. (Baca: Yusril Enggan Komentari Pesaingnya dalam Penjaringan Gerindra)
Ide segar ini dinilai dapat menguntungkan semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri. Masyarakat bisa mendapat biaya tambahan dan lingkungan yang bersih.
"Orang enggak akan mau buang sampah di selokan. Lebih baik dijual kan. Jadi Jakarta lebih bersih. Itu ide enggak ada di orang lain," tegas Yusril.
Comments