Kandidat calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan telah diberi saran oleh penasihat politiknya agar tidak meminang Kepala BPKAD Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernurnya. Sebab, Heru hanyalah PNS yang tak punya dukungan kelompok masyarakat. Lebih baik pilih Sekda Saefullah saja.
"Saya dikasih tahu penasihat politik, jangan ambil PNS apalagi dia bukan ketua ormas," kata Ahok dalam sambutan pelantikan Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas Pemprov DKI, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Namun Ahok melawan nasihat itu. Dia tetap memilih Heru jadi cawagubnya untuk Pilgub DKI 2017 nanti. Ahok tidak memilih PNS berlatar belakang dukungan kelompok masyarakat, misalnya Sekretaris Daerah Saefullah.
"Misalnya Pak Sekda. Ketua NU DKI, Ormas lagi, Betawi lagi, saya disuruh ambil Pak Sekda supaya suara lebih banyak ikut," ungkap Ahok.
Ahok tetap memilih Heru karena ingin melawan stigma PNS itu korup, malas, dan tidak profesional. Heru yang dia pilih itu bisa diperiksa apakah benar-benar bersih dari korupsi atau tidak.
"Saya mau buktikan, saya berani memilih PNS jadi wakil saya untuk menyatakan kepada Anda yang punya stigma PNS korup malas dan payah, saya giring silakan kamu periksa dia betul-betul baik atau tidak," kata Ahok.
"Saya dikasih tahu penasihat politik, jangan ambil PNS apalagi dia bukan ketua ormas," kata Ahok dalam sambutan pelantikan Kepala Kantor Regional V BKN Jakarta, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas Pemprov DKI, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Namun Ahok melawan nasihat itu. Dia tetap memilih Heru jadi cawagubnya untuk Pilgub DKI 2017 nanti. Ahok tidak memilih PNS berlatar belakang dukungan kelompok masyarakat, misalnya Sekretaris Daerah Saefullah.
"Misalnya Pak Sekda. Ketua NU DKI, Ormas lagi, Betawi lagi, saya disuruh ambil Pak Sekda supaya suara lebih banyak ikut," ungkap Ahok.
Ahok tetap memilih Heru karena ingin melawan stigma PNS itu korup, malas, dan tidak profesional. Heru yang dia pilih itu bisa diperiksa apakah benar-benar bersih dari korupsi atau tidak.
"Saya mau buktikan, saya berani memilih PNS jadi wakil saya untuk menyatakan kepada Anda yang punya stigma PNS korup malas dan payah, saya giring silakan kamu periksa dia betul-betul baik atau tidak," kata Ahok.
Comments