Skip to main content

Alasan Laptop Baru DPRD DKI, Anggota Dewan: Biar Tak Bingung Cari UU

DPRD DKI Jakarta mengajukan anggaran untuk pengadaan komputer jinjing (laptop) baru. Satu unit laptop dianggarkan bakal seharga Rp 10 juta.

Salah satu anggota dewan, Sekretaris Komisi D DPRD DKI Panji Virgianto mengaku belum menerima laptop yang rencananya bermerk Apple. Ia menilai alasan dianggarkannya laptop untuk anggota dewan adalah untuk memudahkan anggota dewan dalam mencari undang-undang saat rapat.

"Yang penting pada saat dewan ini contoh kita lagi RDP dengan masyarakat Green Pramuka berkenaan dengan P3RS kita gelagapan loh dengan undang-undangnya masa kita harus hafal," ujar Panji di kantornya, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016).

Menurut Panji, salah satu alasan adanya laptop baru untuk anggota dewan adalah untuk memudahkan anggota dewan membuka draft dalam rapat yang sedang digelar. Selain itu juga dapat memudahkan proses diskusi antar peserta rapat.

"Tapi kalau ada laptop, itu UU nomor berapa pak? Pasal berapa? Artinya supaya tidak ada multitafsir tapi kalau begini kita ke sana kita mikir gini dia pegang drafnya," imbuhnya.

Masing-masing anggota dewan rencananya akan mendapat laptop baru seharga 10 juta per unit. Total pengadaan laptop itu direncanakan sebesar Rp 1,6 miliar. Harga tersebut menurut Panji lebih murah daripada menggunakan lembar fotokopi di dalam rapat.

"Kemarin rapat banggar 4 bulan lebih menghasilkan berapa banyak tumpuk fotokopi. Berapa kilo dan kalau dikumpulkan itu sudah berapa ton tuh, kertas itu mubazir, tapi kalau dengan laptop memudahkan jadi masyarakat harus dijernihakan jangan bahasanya beli, kita gak mau tau kok, silahkan beli, silahkan bagaimana caranya pada saat kita mempertanyakan peraturan Perda dan perundang-undangan yang berkaitan dengan DKI ini kita sudah ada, tidak membingungkan kita," ujar Panji.

Pengajuan anggaran untuk pengadaan komputer jinjing (laptop) baru seharga Rp 10 juta per unit sudah bergulir sejak Desember 2015 lalu. Nantinya, laptop Apple itu bakal diisi dengan dokumen-dokumen Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), Perda, dan dokumen-dokumen lainnya untuk menunjang kegiatan parlemen moderen. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...