Skip to main content

Ali Mustafa: Ulama Moderat dan Pemandu Pemimpin Dunia di Istiqlal

Mantan Imam Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub menghembuskan nafas terakhirnya hari ini. Ali Mustofa dikenal sebagai ulama moderat dan pemandu para pemimpin dunia saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta.

Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan istrinya Michelle Obama pernah mendapatkan pelajaran singkat saat dipandu mengelilingi masjid terbesar di Asia Tenggara Ini. Selama 25 menit di Istiqlal, Obama dan Michelle diberi penjelasan soal fungsi besar masjid Istiqlal.

"Masjid yang menjadi simbol yang memberikan peran kepada Islam, mengatur, membimbing rakyat Indonesia yang jumlahnya jutaan," tulis Obama di buku tamu masjid Istiqlal pada November 2010 silam.


Ali Mustafa mengarahkan Obama dan Michelle untuk menandatangai buku tamu itu. Selama memandu keduanya, Ali mengaku banyak berbincang dengan pimpinan negara adidaya tersebut, khususnya soal perdamaian di dunia dan harus dijalankan bersama-sama.

"Katanya, nggak mungkin dapat saya kerjakan sendiri pasti bantuan dari pihak-pihak lain untuk mengerjakannya juga," jelasnya.

Ada juga Presiden Austria Heinz Fischer dan rombongan yang juga datang pada awal November 2010. Selama di Indonesia, Heinz menyempatkan berkunjung ke Gereja Katedral, Masjid Istiqlal dan kunjungan kehormatan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Selama di Istiqlal, Heinz juga dipandu oleh Ali Mustafa.

"Beliau nggak terlalu banyak komentar. Karena di masjid kurang lebih 15 menit," ujarnya.

Selain itu, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg juga pernah bertandang ke Istiqlal dan disambut oleh Ketua Umum MUI Din Syamsuddin dan Ali Mustafa Yaqub. PM Erna Solberg diajak berkeliling untuk melihat kemegahan arsitektur Istiqlal. Selama melakukan kunjungan di Istiqlal, PM Erna melontarkan pujiannya atas toleransi antar umat beragama di Indonesia.

"Saya bisa melihat Gereja Katedral di seberang jalan dari Masjid Istiqlal. Seluruh dunia bisa belajar dari Indonesia tentang indahnya toleransi antar umat beragama," terang Solberg pada April 2015 lalu.

Ali Mustafa bukan sekedar Imam masjid Istiqlal. Dia juga merupakan seorang ahli bidang syariah dan ilmu hadis lulusan Universitas King Saud, Arab Saudi. Ali menentang pelaksanaan demonstrasi yang berujung anarkis, khususnya pada kasus demonstrasi Front Pembela Islam (FPI) yang menentang pelantikan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) untuk menjadi gubernur DKI Jakarta pada 2014 silam.

"Demonstrasi menurut hukum Islam dibenarkan. Tapi, bila dibarengi dengan perilaku anarkistis, radikalisme, itu baru diharamkan. Anarkisme itu bisa dalam bentuk perilaku maupun ucapan," kata Ali, dalam majalah detik edisi 155 pada November 2014.

Menurutnya, ada ayat yang menyebutkan sebaiknya tidak menjadikan nonmuslim sebagai pemimpin. Tapi sekarang konteksnya bukan lagi pemilihan, sehingga siapa pun yang sudah terpilih secara konstitusi mesti didukung dan dipatuhi oleh masyarakat.

"Kewajiban rakyat adalah menaati pemimpin sepanjang tidak diperintah bermaksiat," ujarnya. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...