Sebagai polisi, tentu saja Brigadir Iwan Sudarmono (34) kerap mengamankan aksi unjuk rasa. Usai bertugas, pria yang berdinasi di Polres Pasuruan ini memungut sampah untuk dibawa pulang. Oleh, karyawan sampah-sampah itu didaur ulang.
"Usai tuntas dinas menjaga unjuk rasa, misalnya, saya punguti sampah dan saya kumpulkan," kata Iwan kepada detikcom di lokasi penggilingan sampah plastik miliknya di Jalan Bambang Seketi, Desa/Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (27/4/2016).
Iwan kadang diledek teman-temannya. Tapi ia tidak peduli. "Prinsip saya yang penting tidak menganggu kerja dinas dan halal," kata Iwan.
Iwan memiliki bisnis daur ulang sampah dengan 19 karyawan. Bisnis itu mulai digeluti secara serius sejak 2012 silam. Sebelumnya hanya coba-coba.
Iwan yang berasal dari Lamongan, mendapat bantuan modal dari komandannya. Uang itu digunakan untuk menyewa lahan dan membeli mesin giling sampah plastik.
"Pak Tis (Kompol Sutiswono, mantan Kasat Sabhara) meminjami saya uang. Lalu saya nekat, nawaitu," tandasnya.
Saat ini, usaha daur ulang sampah milik Iwan terus berkembang . 19 Karyawan merupakan warga sekitar lokasi penggilingan.
"Usai tuntas dinas menjaga unjuk rasa, misalnya, saya punguti sampah dan saya kumpulkan," kata Iwan kepada detikcom di lokasi penggilingan sampah plastik miliknya di Jalan Bambang Seketi, Desa/Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (27/4/2016).
Iwan kadang diledek teman-temannya. Tapi ia tidak peduli. "Prinsip saya yang penting tidak menganggu kerja dinas dan halal," kata Iwan.
Brigadir Iwan Sudarmono di tempat penggilingan (Foto: Muhajir Arifin/detikcom)
|
Iwan yang berasal dari Lamongan, mendapat bantuan modal dari komandannya. Uang itu digunakan untuk menyewa lahan dan membeli mesin giling sampah plastik.
"Pak Tis (Kompol Sutiswono, mantan Kasat Sabhara) meminjami saya uang. Lalu saya nekat, nawaitu," tandasnya.
Saat ini, usaha daur ulang sampah milik Iwan terus berkembang . 19 Karyawan merupakan warga sekitar lokasi penggilingan.
Comments