Skip to main content

Ahok: Udah Dibilangin Jangan Minum, Jangan Merokok, Masih Aja Nekat!

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai keberadaan dokter-dokter bisa mendukung keberhasilan program "Ketuk Pintu Layani dengan Hati" yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu, ia ingin agar Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) bisa membantu Pemprov DKI dalam penempatan dokter-dokter keluarga di rumah susun. 

"Nanti mulai dibagi nih 250-1.000 orang di Jakarta nanti ada 1 dokter 1 perawat yang urusin. Lebih ideal lagi orang-orang miskin harus tinggal di rumah susun. Kalau di rumah susun kan ngontrolnya lebih gampang," kata Basuki usai menghadiri acara pertemuan ilmiah tahunan ke-10 PDKI, di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (30/5/2015). 

Ahok, sapaan Basuki, yakin menempatkan dokter-dokter keluarga di rumah susun dapat meningkatkan kesadaran penghuni rumah susun tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat. Ia yakin cara tersebut jauh lebih bermanfaat ketimbang membangun banyak rumah sakit untuk mengantisipasi banyaknya warga yang mengalami sakit. 

"Jadi intinya kita enggak usah berpikir sakit, kurang rumah sakit, harus nambah rumah sakit. Itu salah! Karena yang harus dilakukan adalah preventif promotif. Si dokter akan menjaga agar orang di bawahnya itu jangan sampai sakit," ujar Ahok. 

Bila nantinya bisa terealisasi, Ahok juga menyarankan agar para dokter tidak ragu untuk mengajukan laporan keberatan apabila nantinya ada warga rumah susun yang tidak kooperatif dalam menjaga kesehatannya. 

"Kalau pasiennya bandel terus dokternya silakan lapor 'saya enggak mau urus nih manusia bandel nih. Gendeng aja nih'. Udah dibilangin jangan minum, jangan merokok, tapi masih aja nekat. Lama-lama siapa yang mau megang Anda," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Comments

Unknown said…
PENCEGAHAN LEBIH BAIK DARI PADA PENGOBATAN........................COST AND BENEFITNYA................ACHIRKATA.............TAHU DIRI LAH........................ TAKE CARE YOUR SELF....................

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...