Skip to main content

Ahok gunakan APBD DKI untuk subsidi tingkatkan taraf hidup anak

Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli diperingati disegenap penjuru Tanah Air. Tak terkecuali, Hari Anak Nasional juga diperingati di ibu kota Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk melakukan subsidi demi peningkatan taraf hidup anak. Dia menilai, penggunaan APBD sangat tepat sasaran jika digunakan untuk menyubsidi kehidupan anak. 

"Nah itu lah kenapa alasan saya subsidi uang APBD itu dipakai ke orang. Pembangunan Infrastuktur harusnya kontribusi tambahan dari pengembang. Kan kamu ada untung, ya bagi-bagi dong untungnya bukan buat pribadi, tapi buat pembangunan fisik, itu yang kita seneng," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/07).

Menurut Ahok, subsidi APBD untuk peningkatan taraf hidup anak tersebut bisa digunakan untuk vaksin, kesehatan gigi anak, dan perluasan fungsi Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Ahok mengatakan, setiap warga yang menerima KJP berhak diberikan subsidi untuk membeli bahan pokok seperti susu dan daging.

"Kita mau jual harga ayam dan daging subsidi. Dan itu yang mau kita lakukan. Kita juga lagi berusaha sembako, nanti sembako ini semua anak bisa dapat harga yang subsidi," jelas Ahok.

Berbeda dengan APBN untuk subsidi peningkatan taraf hidup anak, Ahok minta kontribusi dari pihak swasta atau pengembang untuk kegiatan lain. Seperti kewajiban pengembang untuk membangun infrastruktur di Jakarta.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...