Skip to main content

Hakim cecar SK Sunny jadi staf Ahok, bahkan tanpa digaji

Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok), Sunny Tanuwidjaja bersaksi di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta. Sunny bersaksi untuk terdakwa bos Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dalam kasus suap pengurusan raperda reklamasi teluk Jakarta.

Dalam persidangan, hakim mencecar latar belakang Sunny. Sunny ditanya soal statusnya sebagai staf Gubernur DKI Jakarta Ahok.

"Tidak ada SK, hanya membantu di sana," kata Sunny, Senin (25/7).

Siapa yang minta Anda jadi staf?" tanya hakim lagi.

"Pak Gubernur," kata Sunny.

"Anda diangkat jadi staf hanya secara lisan?" tanya hakim lagi.

"Betul pak," jawab Sunny.

Hakim kemudian mencecar bahwa biasanya seorang staf itu diangkat ada pelantikan. Sehingga dikenal oleh publik. Hakim pun bertanya, artinya tak banyak yang tahu jika Sunny merupakan staf seorang Ahok.

"Hanya orang-orang tertentu saja (yang tahu)," jawab Sunny lagi.

Selanjutnya, hakim bertanya tentang gaji. Sunny mengakui bahwa dirinya tidak digaji oleh Ahok. Namun dia mengakui, 15 orang staf lainnya digaji oleh Gubernur. Hanya dirinya yang tidak mendapatkan gaji.

"Saya tidak digaji dari gubernur, sementara staf lain dari operasional gubernur. Saya digaji dari tempat saya dari Rajawali Corporation," jawab Sunny.

Menurut Sunny gaji seorang staf ahli tidak seberapa dibanding gaji tempat kerja profesional lainnya. Karena itu dia tak mau digaji kerja bersama Ahok.

"Gajinya (staf gubernur) berapa?" kata hakim.

"Dibandingkan dengan gaji mereka di tempat kerja profesional jauh pak.
Sekitar Rp 10 sampai Rp 20 juta per bulan," jawab Sunny.

"Loh itukan lumayan," kata hakim.

"Tapi jangan sampai merepotkan gubernur juga," jawab Sunny.

Sunny menjelaskan, dirinya ditunjuk sebagai staf bidang politik oleh Ahok. Dia lulusan S2 di Amerika Serikat.

"Saya sering diskusi dengan beliau, kalau ada keputusan politik yang ingin diambil kita diskusikan. dalam kesempatan tertentu juga bertemu dengan teman-teman politisi beliau," kata Sunny.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...