Skip to main content

Ahok Tentukan Jalur Politik, Sunny Tanuwidjaja Hadir di Markas Teman Ahok

Ahok Tentukan Jalur Politik, Sunny Tanuwidjaja Hadir di Markas Teman Ahok

 Di antara belasan orang partai pendukung, Staf politik Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Sunny Tanuwidjaja terlihat ikut menyaksikan pengumuman jalur politik pilihan Ahok di markas Teman Ahok. 

Pengumuman jalur politik Ahok digelar dalam halal bihalal di Sekretariat Teman Ahok, Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016). Para elite parpol dan penggawa Teman Ahok duduk di depan panggung politik. Meja dan kursi yang ditata untuk mereka itu dibatasi dengan pita merah.

Namun Sunny terpantau berada berdiri di luar pita merah. Staf politik yang belakangan jadi kontroversial itu terlihat memakai kemeja batik, menyaksikan satu demi satu sambutan politik yang disampaikan Teman Ahok, partai pendukung, dan Ahok sendiri.

Nama Sunny beranjak kontroversial usai kasus dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait reklamasi menyeruak. Terakhir, ada sadapan telepon yang diperdengarkan di meja persidangan. Suara percakapan Sunny dan Mohamad Sanusi ada dalam sadapan itu. Sanusi adalah mantan anggota DPRD DKI yang kini menjadi tersangka kasus itu.

Elite politik yang hadir petang ini antara lain Ketua Korwil Partai NasDem DKI Victor Laiskodat, Ketua DPD Hanura Jakarta Mohamad Sangaji (Ongen), Elite Golkar seperti Ketua DPD Jakarta Fayakhun Andriadi, fungsionaris pusat Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar Sudarsa, hingga Nusron Wahid. Teman Ahok hadir lengkap, termasuk Amalia Ayuningtyas dan Singgih Widyastono. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...