Skip to main content

Rizal Ramli: Saya Telah Mencoba Berbuat yang Terbaik untuk Bangsa dan Rakyat

Menko Kemaritiman Rizal Ramli dikabarkan menjadi menteri yang akan dicopot dalam reshuffle jilid II. Rizal selama ini telah mencoba berbuat yang terbaik.

"Saya telah mencoba berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terima kasih rakyat Indonesia," ujar Rizal Ramli dalam pesan singkat yang dikirim kepada orang-orang terdekat, Rabu (27/6/2016).

Rizal Ramli masuk kabinet Jokowi pada Agustus 2015 untuk mengurus bidang kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo yang tergusur dalam reshuffle jilid I. 

Rizal bukan orang baru di dunia perekonomian. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Bulog dan Menko Bidang Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kinerjanya dinilai cemerlang, terbukti dengan adanya kenaikan pada nilai ekspor Indonesia mencapai 27% saat ia menjabat sebagai Menko Perekonomian. Saat menjabat sebagai Kabulog, meski hanya 15 bulan, Rizal berhasil memberikan terobosan baru yang seketika mendongkrak nilai perekonomian Bulog hanya dalam kurun waktu enam bulan.

Di bawah tangan dinginnya, Rizal membuat Bulog menjadi sebuah instansi yang lebih transparan dan akuntabel, misalnya dengan penghapusan rekeningoff-budget menjadi on-budget yang mengakibatkan angka surplus yang cukup tinggi bagi Bulog. Jelas saja itu merupakan suatu prestasi setelah krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1998.

Pria kelahiran Padang 61 tahun itu dikenal kritis dan berani. Kekritisan dan keberanian itu masih melekat padanya ketika menjadi pembantu Jokowi. Dia tak segan "mengepret" pihak yang dianggapnya tidak taat aturan sehingga mendapat julukan 'Rajawali ngepret'.

Sikap kritis dan berani Rizal juga sempat menimbulkan "kegaduhan". Misalnya, dia pernah menantang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berdebat di depan umum terkait proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt. Menurut Rizal, program itu tidak realistis dan hanya meneruskan program pada pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu I yang dipimpin SBY-JK. Kegaduhan ini berakhir setelah Presiden Jokowi mengimbau semua pihak untuk bersikap optimistis.

Baru sehari dilantik sebagai menteri, Rizal juga pernah bersuara keras tentang rencana pembelian pesawat Airbus oleh Garuda Indonesia hingga menimbulkan perdebatan Rizal dengan Menteri BUMN Rini Soemarno. Isu ini mereda setelah Jokowi menegur Rizal Ramli lewat telepon.

Terbaru, Rizal memutuskan untuk membatalkan reklamasi Blok G berdasarkan laporan berbagai komite. Menurut Rizal, reklamasi Blok G termasuk pelanggaran berat sehingga harus dibatalkan. Keputusan Rizal inilah yang membuat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berang. 

Pagi ini sekitar pukul 08.30 WIB, Rizal Ramli yang berkantor di Gedung BPPT, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, belum terlihat. Menurut salah satu petugas kantor, Rizal Ramli belum datang. Kantor Rizal Ramli berada di lantai 3, sedangkan Rizal biasa beristirahat di lantai 5.

Santer beredar kabar, Rizal Ramli hari ini akan diganti dengan Luhut Binsar Pandjaitan, yang kini masih menjabat Menko Polhukam.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...