Nama Heru Budi Hartono digadang-gadang akan menjadi pendamping calon petahana Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Basuki atau Ahok memilih Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) tersebut sebagai calon wakil gubernur jika maju melalui jalur perseorangan.
Namun, Ahok telah memilih maju diusung oleh partai politik. Belakangan, nama Djarot Saiful Hidayat yang kini memjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta kembali menguat untuk berdampingan dengan Ahok.
Ahok pun belum memutuskan calon wakil gubernur yang akan mendampinginya untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat ditemui wartawan di sela-sela pekerjaannya sebagai Kepala BPKAD, Heru buka-bukaan membandingkan dirinya dengan Djarot.
"Perbedaan yang paling kelihatan adalah saya enggak punya kumis, Pak Djarot punya kumis," kata Heru sambil tertawa, Kamis (28/7/2016).
Selain itu, lanjut dia, Djarot berpengalaman menjadi kepala daerah. Selain itu, Djarot juga pernah menjadi wakil gubernur. Sedangkan pengalaman Heru hanya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta.
"Pak Djarot memiliki kelebihan manajerial, sampai akhirnya dia jadi wagub. Kalau Heru mah enggak ada apa-apanya," kata Heru kembali tertawa.
Selama berbincang, mantan Wali Kota Jakarta Utara itu lebih banyak memuji Djarot dan merendahkan dirinya. Heru akan menyerahkan seluruh keputusan terkait calon wakil gubernur kepada Ahok.
"Pak Djarot itu lebih banyak kelebihannya dibanding saya. Contoh, Pak Djarot mantan Wali Kota Blitar, pernah jadi anggota DPR, berpengalaman di partai. Banyak (pengalamannya) ya," kata mantan Kepala Biro KDH dan KLN DKI Jakarta tersebut.
Comments