Skip to main content

Ibaratkan Orang Berpacaran, Ahok Senang Jadi Pilihan Terakhir PDI-P

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersyukur saat mengetahui PDI Perjuangan berencana menjadikannya opsi terakhir calon gubernur yang akan diusung oleh partai tersebut. Karena ia menilai opsi tersebut merupakan sinyal bahwa dirinya yang akan terpilih. 

Ia kemudian mengibaratkannya seperti hubungan orang yang berpacaran. Menurut Ahok, seringkali orang yang diajak menikah adalah orang yang menjadi pilihan terakhir oleh pasangannya. 

"Kamu pilihan pertama hebat-hebat, tapi enggak kawin sama kamu, pacaran doang," kata dia di Balai Kota, Senin (25/7/2016). 

Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira sebelumnya mengatakan, memang ada peluang bagi Ahok diusung oleh PDI-P. Namun, Andreas mengatakan Ahok hanya jadi opsi ketiga alias opsi terakhir. 

"Seolah-olah saya dianaktirikan jadi pilihan terakhir. Pilihan terakhir tapi kalau jadi menikah kan bagus," ujar Ahok. 

Dalam pernyataannya, Andreas mengatakan opsi pertama yang akan dilakukan PDI-P adalah memilih salah satu dari orang yang telah mengikuti penjaringan yang dilakukan partainya. 

Sementara itu, opsi kedua adalah dengan mendorong figur internal seperti Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, atau Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...