Skip to main content

Hakim Cecar Ahok Soal Pengangkatan Sunny Sebagai Staf Ahli

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan staf ahlinya Sunny Tanuwidjaja bersaksi dalam sidang kasus suap pembahasan Raperda Reklamasi. Begitu sidang dimulai, Hakim Ketua, Sumpeno langsung mencecar Ahok soal pengangkatan Sunny sebagai staf ahli.

"Saudara sejak kapan mengangkat Sunny sebagai staf ahli dan dalam kapasitas apa?" kata Hakim Sumpeno dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jl Bungur Raya, Kemayoran,Jakpus, Senin (25/7/2016).

Ahok lalu menjawab bahwa dirinya mengangkat Sunny sebagai staf ahli sejak tahun 2012, kala itu Ahok masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menurut Ahok, dirinya berhak mengangkat siapapun menjadi staf.

"Saya mengangkat saat menjadi Wakil Gubernur, jadi kami bisa mengangkat siapapun untuk menjadi staf namun tak dilantik. Dia untuk analisis media," jelas Ahok.

Hakim Sumpeno lalu menanyakan sejak kapan Ahok mengenal Sunny dan kenapa akhirnya menarik Sunny sebagai staf. Selain itu, hakim juga mencecar fasilitas apa saja yang didapat Sunny sebagai staf.

"Saya kenal Sunny sejak 2010, kala itu beliau ingin menyelesaikan penelitiannya, saya diundang ke Amerika jadi pembicara. Saya awal ketemu Sunny, dia dulu kerja di CSIS untuk analisa politik kaji buku, sehingga kami banyak bicara. Saat saya jadi wagub istilahnya jadi staf, teman ngobrol memberikan pandangan-pandagan politiknya," tuturnya.

"Karena dipanggil sebagai staf ya tapi tepatnya teman ngomong, karena memang tidak digaji. Semua yang bantu saya satu ruangan kerja dengan saya, tidak punya ruangan khusus. Di depan meja saya ada meja besar, semua staf dan anak magang yang mau tahu kinerja gubernur ya tinggal lihat," jelas Ahok menerangkan soal tidak adanya fasilitas bagi Sunny.

Sunny yang berada di samping Ahok lalu dicecar hakim soal gaji yang didapatkannya sebagai staf ahli. Sunny mengaku sama sekali tidak menerima gaji dari Ahok.

"Saya tidak digaji, tapi staf lain dari dana operasional gubernur. Saya digaji dari PT Rajawali. Gajinya mungkin tidak seberapa, jadi tidak apa-apa, dibanding gaji di profesional jauh," jelas Sunny.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...