Skip to main content

1 Juta KTP dukungan Ahok mau diapakan? ini kata Teman Ahok

Bakal calon incumbent di Pilgub DKI 2017, Basuki T Purnama (Ahok) akhirnya memilih jalur partai politik. 1 Juta dukungan KTP yang telah dikumpulkan Teman Ahok pun menjadi sia-sia saja.

Teman Ahok sendiri belum mengetahui akan dibuat apa satu juta KTP dukungan tersebut. Sampai saat ini, masih disimpan dan belum diputuskan mau dikemanakan.

"Fotokopi KTP dukung Ahok jadi Gubernur DKI 2017 yang sudah kita kumpulkan ini masih kita simpan. Kita masih runding dengan kawan-kawan mau diapakan, setelah itu baru kita jelaskan lagi ke publik," kata Juru Bicara Teman Ahok, Singgih Widyastomo, saat ditemui di kantor Teman Ahok di perumahan Graha Pejaten Nomor 3, Jakarta Selatan, Kamis (28/7).

Lanjut Singgih, 1 juta fotokopi KTP hasil dukungan masyarakat Jakarta tersebut saat ini masih tersimpan dengan aman oleh Teman Ahok. Dia meyakini, akan menjaga amanan warga DKI itu agar tidak disalahgunakan.

"Ya kami masih memikirkan 1 juta fotokopi KTP ini mau diapakan. Kan ini menyangkut dukungan masyarakat Jakarta ke bapak (Ahok). Sebab itu kita jaga dengan baik agar tidak disalahgunakan," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, koordinator Teman Ahok, Aditya Yogi Prabowo juga mengatakan, 1 juta fotokopi KTP warga Jakarta itu sudah disimpan di database.

"Sudah kita simpan di database 1 juta KTP itu. Per kelurahan, kecamatan, RT, RW, semua lengkap, enggak ada masalah, aman," kata dia.

Sebelumnya, sudah ada 3 partai politik yang secara tegas mendukung Ahok maju menjadi Cagub DKI Jakarta 2017. Tiga partai politik itu yakni NasDem, Hanura, dan Golkar.

Ahok sendiri sudah menyatakan akan maju pada Pilgub DKI 2017 melalui jalur partai. Hal ini otomatis membuat 1 juta fotocopi KTP yang sudah dikumpulkan Teman Ahok selam 4 bulan sudah tidak lagi digunakan.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...