Skip to main content

Ahok sebut izin Agung Podomoro Group didapat sejak zaman Soeharto

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan kesaksian untuk kasus suap reklamasi pantai utara Jakarta di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Dalam keterangannya itu, Basuki alias Ahok mengakui Agung Podomoro Group merupakan salah satu perusahaan yang mendapatkan hak untuk melaksanakan reklamasi.

Namun demikian, Agung Podomoro mendapatkan hak tersebut bukan di masa kepemimpinannya, tapi sudah ada sejak era pemerintahan Soeharto. Di mana perusahaan itu membeli saham dari pemilik hak sebelumnya.

"Izin ini diberikan waktu presiden masih Pak Harto. Kalau Agung Podomoro mereka bukan yang dapat izin pertama, beliau membeli saham yang dapat izin dari zaman Pak Harto," kata Ahok saat memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7).

Izin reklamasi tersebut sudah tercantum dalam surat Keputusan Presiden (Keppres) nomor 52 tahun 1995. Pengerjaan reklamasi pertama kali berlangsung tahun 1997, namun terhenti setahun berikutnya akibat krisis moneter yang menerpa Indonesia.

"Jadi kami itu mengacu pada keppres tadi, lalu mengacu pada perjanjian kerja sama pengembang. Diamanatkan oleh keppres bukan hanya wewenang gubernur, segala wilayah reklamasi pantura dilakukan mandiri oleh gubernur, bekerja sama dengan swasta. Jadi selanjutnya kami buat perjanjian kerja sama dengan pengembang," ungkap Ahok.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...