Skip to main content

Armada Bus TransJakarta Akan Ditambah di Jalur Uji Coba Ganjil-Genap

Armada Bus TransJakarta Akan Ditambah di Jalur Uji Coba Ganjil-Genap

Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan uji coba penerapan aturan pelat ganjil genap sebagai ganti dari sistem 3 in 1. Dirut PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono menyebut siap membantu pemberlakuan sistem ini dengan menyiapkan tambahan armada bus.

"Koridor 1 (Blok M-Kota) akan kita tambah, Koridor 9 (Pluit-Pinang Ranti) juga akan kita tambah. Pokoknya yang ada relevansinya dengan ganjil-genap," kata Budi di Kantor Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2016).

Dia menjelaskan, penambahan armada tersebut karena kedua koridor tersebut melewati jalur utama dalam penerapan aturan ganjil-genap. Ia berharap para pengemudi kendaraan pribadi mau beralih ke transportasi publik untuk mengurangi kemacetan.

"Komposisi kita ubah jadi 90-100 besok sebelumnya cuma 60," ucapnya.

TransJakarta, kata Budi, bukan satu-satunya solusi pengurai kemacetan tapi Ia menyebut sebagai transportasi alternatif ketika penumpang butuh transportasi umum yang cepat. Ia akan selalu mendukung program Pemprov DKI dalam upayanya mengurai kemacetan.

"Kami selalu koordinasi, termasuk dengan Dishub, kami selalu antisipasi apa yang dibutuhkan publik," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, uji coba pembatasan lalu lintas ganjil-genap di Jakarta akan dilakukan pada 27 Juli - 26 Agustus 2016 pukul 07.00 - 10.00 WIB dan 16.00 - 20.00 WIB. Uji coba di jalan bekas kawasan 3 in 1 yaitu Jl Sisingamangaraja, Jl Sudirman, Jl MH Thamrin, Jl Medan Medan Merdeka Barat, dan sebagian Jl Gatot Subroto.

Kendaraan yang lewat di jalan itu harus kendaraan dengan angka terakhir pelat nomor genap pada tanggal genap dan sebaliknya. Bagi kendaraan pribadi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku hari itu, harus memilih jalur alternatif untuk sampai ke tujuan. 


Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...