Skip to main content

Ahok sayangkan Rizal keburu dicopot sebelum jelaskan soal reklamasi

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, permasalahan reklamasi bukan berarti selesai setelah Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Basuki atau akrab disapa Ahok menjelaskan, keputusan akhir Rizal Ramli untuk menghentikan Pulau G tidak memiliki alasan.
Bahkan setelah ada hasil rekomendasi dari komite bersama di mana terdapat tiga kementerian yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kemenko Kemaritiman dan Pemprov DKI Jakarta.

"Saya pikir soal reklamasi bukan soal Luhut atau siapa. Ini ya dibawa ke ratas (rapat terbatas dengan Presiden Jokowi) saja iya kan? Kan kalau harapan saya jelas kok, kalau saya bisa batalin Keppres justru lebih senang," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/7).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menyayangkan, belum mendapat penjelasan mengapa Pulau G harus diberhentikan oleh Rizal Ramli. Ternyata Rizal Ramli sudah diganti. 

"Di komite itu tidak pernah berubah kok. Itu kan putusan lisan (Rizal Ramli) di media. Saya mau tahu pernah ada putusan tertulis enggak?" terangnya.

Ahok mengungkapkan, sebenarnya dirinya lebih senang jika ternyata reklamasi harus dihentikan digarap pengembang. Alasannya pengelolaan pulau tersebut nantinya dapat dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta bukan pengembang.

"Aku mau caplok. Ngapain bagi 30-70 sama orang. Makan 100 persen aja. kita punya PT kok. DKI punya 24 PT. Saya pengusaha loh, mantannya. Pengusaha ini. Saya lebih ngerti bisnis. Sederhana aja," tutupnya.

Sebelumnya, Komite Bersama Reklamasi Pantai Utara Jakarta ternyata tidak pernah merekomendasikan penghentian kegiatan pembangunan pulau reklamasi Pulau G. 

Salah satu anggota Komite yang juga Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuti Kusumawati mengatakan, rekomendasi komite menyatakan perlu adanya redesain terhadap 14 pulau reklamasi, tak terkecuali pulau G.

"Jadi tetap bisa dilanjutkan cuma harus diredesain," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...