Skip to main content

Sidang Diskors, Ahok Salaman dengan Ariesman

Sidang Diskors, Ahok Salaman dengan Ariesman

 Sidang perkara suap pembahasan raperda reklamasi yang menghadirkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai saksi diskors. Sebelum keluar ruang sidang, Ahok bersalaman dengan Ariesman Widjaja, eks Presdir PT Agung Podomoro Land yang jadi terdakwa.

Sidang yang dipimpin Hakim Sumpeno diskor sekitar pukul 18. 10 WIB, Senin (25/7/2016). Ahok sebelum kembali ke ruang tunggu, langsung menyalami Ariesman di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jl Bungur Besar, Jakarta Pusat. Namun Ahok tidak memberikan pernyataannya kepada wartawan sidang sesi pertama ini.

Di awal persidangan, Ahok mengaku mengenal Ariesman yang disebutnya sukses berkarier di Agung Podomoro Group. "Dia berhasil jadi CEO Agung Podomoro Group, di antara teman-teman, dia orang sukses banyak jabatan di Agung Podomoro Group. Kami tinggal satu kompleks kalau banjir pasti ketemu," ujar Ahok.

Ahok juga mengaku pernah bertemu dengan Ariesman terkait dengan pengembangan pulau reklamasi jauh sebelum pembahasan raperda reklamasi. Pertemuan menurutnya membahas mengenai tambahan kontribusi yang ingin ditetapkan Pemprov DKI bagi perusahaan pengembang.

"Mereka (pengembang) namanya paguyuban semua pengusaha yang mau reklamasi termasuk BUMD dikumpulkan di pantai Mutiara punyanya Intiland," katanya.

"Jadi yang datang itu Pak Ariesman, Pak Ariesman mewakili Jakpro, pulau Jakpro itu Podomoro," imbuh Ahok.

Dalam pertemuan itu, Ahok sudah menyampaikan rencana mewajibkan pemberian tambahan kontribusi yang dimaksudkan untuk menata kawasan pantai utara Jakarta.

"Di situ kita sebutkan tambahan dalam membantu pengendalian banjir di utara Jakarta. Pembangnuan jalan inspeksi, pembangunan rumah susun," sebutnya.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...