Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) dari pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Apa saja yang ditanyakan BPK ke Ahok?
"Tentu hasil pemeriksaan ini (masih) rahasia," kata Ahok usai pemeriksaan di Kantor BPK, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2015).
Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK Yudi Ramdan menyatakan Ahok telah kooperatif menjalani pemeriksaan. Tim investigasi yang berjumlah 12 orang telah menanyai Ahok.
"Diskusi sangat kooperatif, dan ini merupakan bagian dari tugas BPK dalam melaksanakan amanah Undang-undang untuk melakukan pemeriksaan keuangan negara," kata dia.
Ahok diperiksa terkait kasus pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras. Pemeriksaan yang dilakukan BPK telah dilakukan sejak Agustus lalu.
Namun demikian, Yudi menyatakan hal-hal dalam pemeriksaan tak bisa diungkap ke publik. "Substansinya ini adalah milik penegak hukum," kata Yudi.
Ahok merasa pemeriksaan ini seperti kuliah. Dia mengaku jadi tahu apa yang sebelumnya tidak diketahui, yakni soal buruknya administrasi DKI. Namun Ahok lupa berapa pertanyaan yang diutarakan BPK selama sembilan jam tadi.
"Aku lupa berapa pertanyaan. Yang jelas ada delapan halaman berkas," kata Ahok.
Ahok beberapa kali enggan menjawab pertanyaan yang menjurus kepada keingintahuan soal materi pemeriksaan. "Wah, mancing-mancing ini," tanggap Ahok menepis pertanyaan.
Ahok memahami, BPK biasanya mencari adanya kerugian negara, siapa yang terlibat, hingga siapa yang perlu dipanggil dalam proses penegakan hukum selanjutnya. Konteksnya dalam hal ini tentu saja kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Mencocokkan si A, si B, si C, ditarik kesimpulan siapa bohong siapa enggak," kata Ahok.
Namun demikian, Ahok merasa pemeriksaan ini seperti kegiatan ngobrol saja. Ahok juga mengaku tidak tegang selama proses tadi.
"Enggak (tegang) juga sih. Dikasih makan, teh, kue, buah, nasi. Ini jauh lebih enak daripada diperiksa ...(Ahok tak melanjutkan kata-katanya-red). Tadi juga cerita-cerita, kenapa saya jadi politisi," kata Ahok.
BPK mencocokan 70 temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) lembaganya terhadap DKI Jakarta. Di antara 70 temuan itu, sebagian adalah hasil pemeriksaan kontrol internal dan sisanya adalah pemeriksaan kepatuhan. LHP itu sudah selesai sejak Juli lampau.
"Tentu hasil pemeriksaan ini (masih) rahasia," kata Ahok usai pemeriksaan di Kantor BPK, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2015).
Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK Yudi Ramdan menyatakan Ahok telah kooperatif menjalani pemeriksaan. Tim investigasi yang berjumlah 12 orang telah menanyai Ahok.
"Diskusi sangat kooperatif, dan ini merupakan bagian dari tugas BPK dalam melaksanakan amanah Undang-undang untuk melakukan pemeriksaan keuangan negara," kata dia.
Ahok diperiksa terkait kasus pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras. Pemeriksaan yang dilakukan BPK telah dilakukan sejak Agustus lalu.
Namun demikian, Yudi menyatakan hal-hal dalam pemeriksaan tak bisa diungkap ke publik. "Substansinya ini adalah milik penegak hukum," kata Yudi.
Ahok merasa pemeriksaan ini seperti kuliah. Dia mengaku jadi tahu apa yang sebelumnya tidak diketahui, yakni soal buruknya administrasi DKI. Namun Ahok lupa berapa pertanyaan yang diutarakan BPK selama sembilan jam tadi.
"Aku lupa berapa pertanyaan. Yang jelas ada delapan halaman berkas," kata Ahok.
Ahok beberapa kali enggan menjawab pertanyaan yang menjurus kepada keingintahuan soal materi pemeriksaan. "Wah, mancing-mancing ini," tanggap Ahok menepis pertanyaan.
Ahok memahami, BPK biasanya mencari adanya kerugian negara, siapa yang terlibat, hingga siapa yang perlu dipanggil dalam proses penegakan hukum selanjutnya. Konteksnya dalam hal ini tentu saja kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Mencocokkan si A, si B, si C, ditarik kesimpulan siapa bohong siapa enggak," kata Ahok.
Namun demikian, Ahok merasa pemeriksaan ini seperti kegiatan ngobrol saja. Ahok juga mengaku tidak tegang selama proses tadi.
"Enggak (tegang) juga sih. Dikasih makan, teh, kue, buah, nasi. Ini jauh lebih enak daripada diperiksa ...(Ahok tak melanjutkan kata-katanya-red). Tadi juga cerita-cerita, kenapa saya jadi politisi," kata Ahok.
BPK mencocokan 70 temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) lembaganya terhadap DKI Jakarta. Di antara 70 temuan itu, sebagian adalah hasil pemeriksaan kontrol internal dan sisanya adalah pemeriksaan kepatuhan. LHP itu sudah selesai sejak Juli lampau.
Comments