Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berkomitmen untuk membangun RSUD di Ibu Kota tak kalah canggih dengan milik swasta. Namun niatnya kerap terhalang oleh birokrasi perizinan yang rumit.
Ahok putar otak mencari cara untuk memotong birokrasi tersebut dengan mengizinkan dokumen rancang bangun. "Dulu saya cek RS ini apa pasar karena ngantre panjang sekali. Saya bilang bangun, tapi nggak bisa katanya karena harus Detail Engineering Design (DED), 1 tahun baru lelang. Prosesnya 3 tahun. Keburu enggak jadi gubernur aku. Jadi kemungkinan pakainya kapan? Baru 2019, sudah keburu ganti presiden baru bos," ujar Ahok di RSUD Koja, Jl Deli No 4 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/11/2015).
"Eh enggak tahunya Pak Jokowi jadi presiden. Kami enggak pernah terpikir. Langsung kami putuskan rancang bangun supaya mutus DED. Katanya enggak ada dokumennya. Langsung saya telepon LKPP Agus Kuntoro akhirnya keluarlah dokumen rancang bangun. Masih goyang-goyang, untung dewan menolong pembangunan ini multiyears," sambungnya.
Ahok juga berterima kasih kepada panitia lelang yang telah bersikap jujur dalam melancarkan proyek pembangunan Gedung D RSUD Koja yang baru saja diresmikannya. Sebab dengan model rancang bangun, kini fasilitas yang dimiliki RSUD Koja tak kalah bagus dibanding swasta.
"Rancang bangun saya khawatir karena ditakut-takuti Anda nanti rancang bangun pasti dapat yang jelek karena enggak ada DED. Harusnya kontraktor yang biasa bangun rumah sakit bisa lebih bagus dong. Mungkin ya ruang operasi yang terbaik saat ini adalah RS Koja karena ini terakhir dibangun. Sistem ruangan, monitor dan absensi bagus. Berarti rancang bangunnya benar dan lelangnya benar," kata Ahok.
Ahok bahkan berseloroh dirinya ke depan ingin menggunakan kontraktor, PT Pembangunan Perumahan (PP) bisa saja kembali ditunjuk untuk membangun RSUD di Ibu Kota karena keberhasilannya membangun RSUD Koja.
"Saya desak LKPP meng-e-katalogkan barang-barang. Jadi semua rumah sakit langsung bisa terisi barang karena LKPP. Saya makin PD nanti semua rumah sakit kita, saya enggak mau kontraktor abal-abal menang, bila perlu PP lagi saja. Bila perlu orang lelang di sini kita tarik jadi di pengadaan barang," terangnya.
"PP, saya harap bapak terus berkarya bagus. Sudah tidak zaman nyolong-nyolong dan tidak transparansi. Dia belum tahu jebakan batman tikus saya. Tahun depan kita enggak akan toleransi. Visi kami bagaimana membuat penuh otak, dompet dan perut warga," tutup Ahok.
Ahok putar otak mencari cara untuk memotong birokrasi tersebut dengan mengizinkan dokumen rancang bangun. "Dulu saya cek RS ini apa pasar karena ngantre panjang sekali. Saya bilang bangun, tapi nggak bisa katanya karena harus Detail Engineering Design (DED), 1 tahun baru lelang. Prosesnya 3 tahun. Keburu enggak jadi gubernur aku. Jadi kemungkinan pakainya kapan? Baru 2019, sudah keburu ganti presiden baru bos," ujar Ahok di RSUD Koja, Jl Deli No 4 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/11/2015).
"Eh enggak tahunya Pak Jokowi jadi presiden. Kami enggak pernah terpikir. Langsung kami putuskan rancang bangun supaya mutus DED. Katanya enggak ada dokumennya. Langsung saya telepon LKPP Agus Kuntoro akhirnya keluarlah dokumen rancang bangun. Masih goyang-goyang, untung dewan menolong pembangunan ini multiyears," sambungnya.
Ahok juga berterima kasih kepada panitia lelang yang telah bersikap jujur dalam melancarkan proyek pembangunan Gedung D RSUD Koja yang baru saja diresmikannya. Sebab dengan model rancang bangun, kini fasilitas yang dimiliki RSUD Koja tak kalah bagus dibanding swasta.
"Rancang bangun saya khawatir karena ditakut-takuti Anda nanti rancang bangun pasti dapat yang jelek karena enggak ada DED. Harusnya kontraktor yang biasa bangun rumah sakit bisa lebih bagus dong. Mungkin ya ruang operasi yang terbaik saat ini adalah RS Koja karena ini terakhir dibangun. Sistem ruangan, monitor dan absensi bagus. Berarti rancang bangunnya benar dan lelangnya benar," kata Ahok.
Ahok bahkan berseloroh dirinya ke depan ingin menggunakan kontraktor, PT Pembangunan Perumahan (PP) bisa saja kembali ditunjuk untuk membangun RSUD di Ibu Kota karena keberhasilannya membangun RSUD Koja.
"Saya desak LKPP meng-e-katalogkan barang-barang. Jadi semua rumah sakit langsung bisa terisi barang karena LKPP. Saya makin PD nanti semua rumah sakit kita, saya enggak mau kontraktor abal-abal menang, bila perlu PP lagi saja. Bila perlu orang lelang di sini kita tarik jadi di pengadaan barang," terangnya.
"PP, saya harap bapak terus berkarya bagus. Sudah tidak zaman nyolong-nyolong dan tidak transparansi. Dia belum tahu jebakan batman tikus saya. Tahun depan kita enggak akan toleransi. Visi kami bagaimana membuat penuh otak, dompet dan perut warga," tutup Ahok.
Comments