Sekumpulan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penjarakan Ahok (Ampera) berorasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi siang tadi. Mereka meminta KPK menyelidiki kasus dugaan mark up pembelian lahan RS Sumber Waras yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Mereka meminta BPK menyerahkan hasil audit yang dinilai tidak wajar pada KPK untuk diteliti. Sebelumnya disebut keputusan Ahok, sapaan basuki, membeli lahan tersebut membuat negara merugi Rp 191 milliar.
"Ini sudah kedua kali kami berorasi, sebelumnya pada Senin lalu kami juga sudah menyampaikan orasi kami di BPK," ujar Sifran Sowakil, ketua aksi saat menyampaikan orasinya di depan Gedung KPK, Kamis (26/11).
Dalam orasinya, Sifran beserta anggota Ampera lainnya mendukung agar KPK segera aktif mengusut kasus yang melibatkan Ahok.
"Kami datang untuk memberikan dorongan dan motivasi agar KPK segera menangkap dan menetapkan Ahok sebagai tersangka" pungkasnya.
Selesai berorasi selama satu jam di depan gedung KPK, massa Ampera berencana melanjutkan aksi di depan Gedung BPK.
Mereka meminta BPK menyerahkan hasil audit yang dinilai tidak wajar pada KPK untuk diteliti. Sebelumnya disebut keputusan Ahok, sapaan basuki, membeli lahan tersebut membuat negara merugi Rp 191 milliar.
"Ini sudah kedua kali kami berorasi, sebelumnya pada Senin lalu kami juga sudah menyampaikan orasi kami di BPK," ujar Sifran Sowakil, ketua aksi saat menyampaikan orasinya di depan Gedung KPK, Kamis (26/11).
Dalam orasinya, Sifran beserta anggota Ampera lainnya mendukung agar KPK segera aktif mengusut kasus yang melibatkan Ahok.
"Kami datang untuk memberikan dorongan dan motivasi agar KPK segera menangkap dan menetapkan Ahok sebagai tersangka" pungkasnya.
Selesai berorasi selama satu jam di depan gedung KPK, massa Ampera berencana melanjutkan aksi di depan Gedung BPK.
Comments