Skip to main content

Basuki Setujui Pengajuan Adendum dari Pemkot Bekasi

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyetujui pengajuan adendum (pembuatan perjanjian) yang diajukan oleh Pemerintah Kota Bekasi. Namun dengan syarat adendum dilakukan untuk tujuan yang lebih baik.
“Adendum nggak masalah, kalau adendum untuk tujuan yang lebih baik,” kata Basuki usai menerima kunjungan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/11).
Sebab menurut Basuki, sebagian pajak di DKI berasal dari Bekasi. Sehingga kerjasama antar pemerintah daerah ini perlu dilanjutkan. Terlebih dua daerah ini saling berdekatan.
“Sebagian pajak kami itu kan dari perusahaan yang ada di Bekasi, tapi pajak penghasilan 20 persen di kami,” ujar Basuki.
Basuki mengaku berkeinginan untuk memperluas wilayah ibukota. Namun bukan dalam bentuk kekuasaan, melainkan untuk tanggungjawab. “Wilayah Jakarta itu nggak cuma Jakarta saja, termasuk Depok, Tangerang, dan Bekasi, tapi bukan kekuasaan, namun tanggungjawab duitnya saja,” tegasnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengungkapkan, ada beberapa poin yang diajukan diubah dalam adendum yakni jam operasional, rute pengangkutan truk sampah, serta penyelesaian kewajiban DKI kepada Bekasi.
“Ada beberapa yang pertama jam operasional tentunya karena ada kaitan dengan kepentingan nasional, kita sesuaikan. Yang kedua rutenya ada tambahan. Tentu kita harus siapkan, terus ada sinergitas dengan DKI. Makanya butuh diadendum,” terang Rahmat.
Rahmat mengaku sebenarnya ada empat poin yang diajukan dalam adendum. Namun satu poin dirahasiakan. Namun dipastikan jam operasional akan tetap 24 jam. “Ada empat poin, yang satu lagi kami rahasiakan. Kalau dibuka nanti nggak perlu ada pembahasan,” jelasnya.
Khusus untuk kewajiban DKI, Rahmat meminta agar bisa untuk membantu di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. “Pak gubernur bilang, mau berapapun yang penting proporsional,” tambah Rahmat. [Beritajakarta]
Ahok – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi duduk bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membahas kisruh pengolahan sampah di TPST Bantargebang. Ia mendukung rencana Ahok memutus kontrak kerjasama dengan PT Godang Tua Jaya (GTJ) selaku pengelola sampah.
“Ya harus dukunglah (pemutusan kontrak). Namanya bagian integral, kita kan bukan antar negara,” kata Rahmat Effendi usai pertemuan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
“Kamu kira Bekasi negara Myanmar?” celetuk Ahok menimpali omongan Rahmat.
Meski begitu, Rahmat menyerahkan urusan kontrak pengelolaan sampah di TPST Bantargebang dengan PT GTJ sepenuhnya diselesaikan Pemprov DKI Jakarta.
Dukungan ini diberikan Rahmat karena juga merasa dirugikan atas pengelolaan sampah di TPST Bantargebang selama ini.
Selain itu, menurut Rahmat, pertemuan membahas rute yang akan dilewati truk sampah, jam operasional yang menjadi 24 jam dan meminta Pemprov DKI Jakarta menjalankan kewajiban di bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. [Detik.com]

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...