Skip to main content

Ini Strategi Baru Ahok dalam Bongkar Pasang Pejabat DKI

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengubah strategi bongkar pasang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. 

Pada tahun 2015, Basuki membebaskan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI untuk mengganti atau memilih anak buahnya sendiri.

Namun, strategi berbeda akan dilakukan Basuki pada 2016 nanti. (Baca: Lima Kejutan Ahok Saat "Jumat Keramat")

"Sekarang saya sudah tahu daftar orang-orang yang baik dan yang kerja, terutama lurah, camat, kepala dinas yang kerja dan respon Qlue saya juga tahu," kata Basuki di Balai Kota, Senin (30/11/2015). 

Salah satu pimpinan SKPD yang dinilai berkinerja baik adalah Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal. 

Nantinya, Basuki akan bertanya kepada Yusmada, siapa saja anak buahnya yang dinilai pantas menjadi kepala di SKPD lain. 

Pejabat rekomendasi kepala dinas itulah yang akan dipertimbangkan Basuki untuk dipromosikannya. "Pola ini yang akan kami bangun tahun depan," kata Basuki. 

Rencananya, perombakan pejabat di lingkungan Pemprov DKI akan dilakukan besar-besaran pada 8 Januari 2016. 

Mulanya, perombakan kepala dinas besar-besaran akan dilakukan pada Jumat (27/11/2015). (Baca: Ahok Sengaja Copot Dua Pejabat agar "Bernyanyi" soal Anggaran Siluman)

Namun, pemecatan besar-besaran ini dibatalkan dengan pertimbangan pertanggungjawaban anggaran. 

"Ada pertanggungjawaban anggaran. Ada sekretaris, bendahara, kepala bidang, lihat pertanggungjawaban anggarannya. Tanggal 15 (Desember) kan sudah tutup buku," ujar Basuki.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...