Skip to main content

Cerita Warga yang Bisa 2 Kali Salaman dengan Jokowi dan Turnbull

Presiden Jokowi dan PM Turnbull blusukan ke Pasar Blok A Tanah Abang. Pengunjung pasar begitu antusias dan berebut salaman dengan kedua pimpinan negara itu, tak peduli pada gerah yang menyengat.
Cerita Warga yang Bisa 2 Kali Salaman dengan Jokowi dan Turnbull
Kisah tak terlupakan diceritakan Joice Supit. Wanita asal Manado itu sedang belanja di pasar tekstil terbesar di Asean itu. Tiba-tiba dia melihat Presiden Jokowi dan PM Turnbull sedang blusukan. Kesempatan langka ini langsung dimanfaatkan Joice untuk bisa melihat lebih dekat dan bersalaman.

"Senang sekali, sempat salaman, pulangnya salaman lagi. Eh tadi Pak Jokowinya inget sama saya kalau sudah (salaman) waktu dia turun dari mobil," ucap Joice sambil memamerkan foto Jokowi dan Turnbull hasil jepretannya.

Meski harus berdesakan dan kepanasan, namun Joice merasa senang bisa berdekatan dengan orang nomor 1 di Indonesia dan Australia itu.

"PM-nya saya salamin juga. Saya berdirinya sampai deket sekali. Orangnya sederhana, merakyat, walaupun dijaga ketat dia ngajak salaman warga yang di dekatnya. Nggak kelihatan capeknya," katanya sumringah.

Senada dengan Joice, Ulfa warga Pulogadung, panasaran mendengar kabar bahwa Jokowi hendak datang ke Tanah Abang. Dia mengaku senang bisa melihat langsung Presiden.

"Saya salaman, seru banget, sampai kedesak-desak mau pingsan. Tadi ikut teriak-teriak juga sampai tenggorokan sakit. Teriak karena senang aja. Bapak Jokowi kan presiden kita, jarang ketemu, orangnya nggak sombong," kata Ulfa.

Presiden Jokowi dan PM Turnbull blusukan hingga ke lantai 2 Blok A sekitar 25 menit. Mereka lalu memberikan keterangan pers, lalu meninggalkan pasar tekstil modern itu dengan mobil terpisah.

Foto: Mega/detikcom

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...