Skip to main content

Basuki: Saya Jadi Gubernur Berkat Guru yang Baik

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sangat berterimakasih kepada guru-guru yang telah mengajarnya selama ini. Menurutnya, menjadi orang nomor satu di ibukota saat ini, salah satunya karena jasa sang guru yang mendidiknya.
“Saya bisa seperti hari ini (jadi gubernur) karena ada guru saya yang baik. Yang kasih semangat untuk sekolah. Jadi banyak guru-guru saya yang buat saya sampai bisa begini, yang ngajarin baca doa, baca alkitab juga guru. Saya dulu sekolah di SMA PSKD 3 banyak guru baik juga di sana,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/11).
Basuki mengaku masih ingat Bonden, nama seorang guru saat masih di bangku SD di Gantong, Belitung Timur. Bahkan saat pulang kampung, Basuki selalu menyempatkan untuk bersilaturahmi ke guru yang telah berusia hampir 90 tahun itu.
“Bapak saya waktu itu jadi penyumbang dana sekolah, dan saya anak penyumbang dana. Tapi kalau saya nakal tetap dipukulin loh, dihukum,” ucap Basuki.
Hal yang sama juga dialami oleh adik perempuan Basuki. Saat itu, sang adik terlibat perkelahian. Akibatnya dia mendapat sanksi tidak naik kelas. Bahkan sanksi tersebut berlaku untuk satu kelas.
“Makanya ini model-model guru yang berani mendidik dengan kasih sayang. Ini penting. Bagi saya, sampai raut muka kita, sakit atau enggak dia tahu kita, ya itulah guru,” ujar Basuki. [Beritajakarta]

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...