Skip to main content

Ahok: Ada Helipad di RSUD Koja, Pasien Kepulauan Seribu Cepat Dievakuasi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengapresiasi keberadaan landasan helikopter atau helipad di RSUD Koja. Ahok berharap keberadaan helipad mempermudah proses evakuasi pasien dari Kepulauan Seribu.

"Kenapa ada helipad, saya sering dengar orang Kepulauan Seribu sering meninggal karena harus dibawa ke Jakarta, tapi ombaknya besar jadi susah. Saya bilang harus ada helikopter biar bisa dibawa ke sini," ujar Ahok di RSUD Koja, Jl Deli No 4, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/11/2015).

Ahok pun sempat menceritakan keinginannya untuk membeli helikopter untuk memudahkan evakuasi pasien dari Kepulauan Seribu melalui jalur udara. Namun niatnya batal karena memilih menyewa heli milik TNI AU.

"Tadinya mau beli helikopter, tapi Pak KSAU bilang baru dapat APBN untuk beli heli. Jadi saya bisa pinjam saja, kan enggak setiap hari juga bolak-balik," kata dia.

Untuk metode pembayaran sewanya pun Ahok sudah memikirkan dengan cara Rupiah per jam (Rp/jam) peminjaman. Dalam waktu dekat dirinya pun berencana menandatangani nota kesepahaman dengan Basarnas RI dan TNI AU untuk kerjasama sewa helikopter.

"Saya mau MoU dengan Basarnas dan KSAU untuk bayar rupiah/jam berapa. Jadi bisa langsung dioperasikan," pungkasnya.

Dirut RSUD Koja dr. Theriyoto sebelumnya mengatakan salah satu fasilitas yang dibanggakan dari RSUD Koja adalah memiliki helipad untuk mengevakuasi pasien via jalur udara. Mereka juga membentuk tim khusus untuk mengevakuasi pasien.

"Kami sudah membentuk tim khusus untuk evakuasi pasien lewat jalur udara. Kami sudah siap mengevakuasi," kata Theriyoto, hari ini.

Selain itu hal yang juga digarisbawahinya adalah pihaknya siap menerima pasien dari mana saja tanpa peduli apa latar bekalangnya. 

Bagi Theriyoto yang terpenting adalah memberikan perawatan, sehingga dia tidak ingin terbelenggu oleh masalah administrasi yang selama ini kerap menjadi kekhawatiran setiap pasien dari kalangan menengah ke bawah.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...