Skip to main content

Ahok: Yang Dibilang Taufik Itu Salah, Habis dari BPK Ahok Tersangka, Itu Urusannya Apa?


Juru Bicara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Yudi Ramdan dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, seusai pemeriksaan pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras, di Gedung BPK, Senin (23/11/2015).

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) proses audit investigatif terkait pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Hasil audit investigatif ini nantinya akan disampaikan BPK kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Sesuai dengan undang-undang, KPK merupakan salah satu lembaga yang berwenang menindaklanjuti hasil audit BPK ini.

Nantinya, KPK bakal menentukan apakah ada indikasi tindak pidana korupsi atau tidak. "Jadi, yang dibilangin Bang Taufik itu salah.... Habis tiga hari (audit investigatif) BPK, Ahok (Basuki) tersangka.... Itu urusannya apa?" kata Basuki seusai menjalani pemeriksaan selama sembilan jam di BPK, Senin (23/11/2015). 

(Baca: M Taufik: Amin... Ahok Tersangka)

Basuki merupakan pihak terakhir yang dipanggil BPK untuk dimintai keterangan terkait audit investigatif pembelian lahan RS Sumber Waras. 

Sebelumnya, BPK telah memanggil mantan Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dien Emmawati; mantan Sekretaris Daerah DKI, Wiriyatmoko; Sekretaris Daerah Provinsi DKI Saefullah; Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono; dan mantan Kepala Bappeda DKI, Andi Baso Mappapoleonro.

"Semua bahan ini akan diserahkan ke KPK, dan KPK akan melihat. BPK biasanya melaporkan beberapa kerugian negara, ada kerugian atau tidak," kata Basuki.  

Selanjutnya, menurut Basuki, KPK yang akan menentukan orang-orang yang perlu diperiksa lebih jauh. (Baca: Setelah Sembilan Jam Diperiksa, Ahok Minta Maaf kepada BPK)

KPK, kata dia, juga berhak menetapkan siapa pun sebagai tersangka jika menemukan dua alat bukti yang cukup. 

"Tiga hari saja, saya kira laporannya belum lengkap untuk dikirim ke KPK," ujar Basuki. 

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik sebelumnya mengamini jika Basuki ditetapkan sebagai tersangka terkait pembelian lahan RS Sumber Waras. 

Taufik juga yakin, audit BPK segera rampung setelah pemeriksaan Basuki. 

"Kira-kira kalau Ahok (Basuki) hari Senin dipanggil, ya dua-tiga hari lagi selesai itu (audit investigatif). Biasanya itu pemanggilan terakhir," kata Taufik, Sabtu (21/11/2015).

Hari ini, BPK meminta keterangan kepada Basuki sejak pukul 09.00 hingga pukul 18.15. 

Seusai diperiksa, Basuki mengucapkan terima kasih kepada auditor BPK yang dinilai telah memberikan pelajaran terkait pengelolaan administrasi yang benar selama pemeriksaan berlangsung. (Baca: Ahok: Ternyata Administrasi DKI Buruk Sekali, Wah Kita Dikadali)

Adapun kasus pembelian lahan RS Sumber Waras bermula dari temuan BPK. Lembaga audit eksternal tersebut menilai pembelian sebagian lahan rumah sakit itu wanprestasi. 

BPK menemukan adanya indikasi kerugian daerah sebesar Rp 191 miliar dalam pembelian sebagian lahan itu.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...