Skip to main content

ICW Laporkan Oknum BPK, Ini Komentar Lulung

Langkah Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan oknum BPK DKI Jakarta ke Majelis Kode Etik BPK mengundang pertanyaan besar di benak 
Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana. Ia lalu mengkritik tajam ICW.

"Tidak pembenaran yang namanya BPK itu melakukan hal-hal yang dianggap barangkali bertentangan, tidak mungkin. Sudah lihat saja. Kalau saya mengkritisi kenapa ini ICW jadi berubah? Apakah enggak malu ICW karena seolah-olah sekarang membela perorangan, tidak lagi ikut mengkritisi persoalan pemberantasan korupsi," ujar Lulung saat diminta tanggapan via telepon, Kamis (12/11/2015).

"Enggak bisa dibilang dong gubernur itu bersih. Ahok bersih tidak bisa dibilang (bersih), harus diuji dong kan (masih ada) beberapa tahun lagi tuh Ahok jadi gubernur," lanjutnya.

Menurut Lulung, ICW kini tidak lagi independen dan mulai berpihak. Politikus PPP itu juga mulai mempertanyakan sikap ICW yang kini terkesan selalu membela Ahok. "Tendensius dan tidak independen, ada apa ICW? ICW tidak lagi jadi harapan masyarakat Jakarta dan masyarakat Indonesia. Tidak ada lagi kasus-kasus korupsi yang ditemukan mereka. Haji Lulung dilaporkan ke KPK sama ICW, dibalikin lagi," kata Lulung.

Lulung menyarankan agar ICW taubat dan kembali berkomitmen untuk mengusut dugaan kasus-kasus korupsi, tanpa membela siapa pun. 

"Lebih baik ICW tetap independen, ICW taubat, taubat ICW. Balik lagi ke asal muasal. Saya hormat sekali dengan Teten Masduki, dia kan pendiri ICW. Saya sangat apresiasi dengan beliau. Yang sekarang-sekarang ini, tidak independen. Suruh taubatlah, independenlah. Kan ICW jadi harapan masyarakat," imbau Lulung.

Pada Rabu 11 November, ICW melaporkan salah seorang pejabat BPK DKI dengan tuduhan pelanggaran kode etik.  ICW menerima laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran kode etik dan potensi konflik kepentingan oknum pejabat BPK Perwakilan Jakarta berkaitan dengan pemeriksaan BPK Jakarta atas APBD pada Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu, pihak BPK menyatakan akan menelaah pengaduan dari ICWini. Berkas akan diteruskan ke Mahkamah Kehormatan Kode Etik.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...