Skip to main content

Ahok Ancam Pecat Wali Kota Jika Ada yang Ganggu Kerja Lurah

Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) mengaku baru saja mengancam seluruh wali kota di Jakarta. Ahok memberi ultimatum tidak ragu memecat wali kota jika ada asisten pemerintahan (Aspem) yang berani 'bermain' dan menganggu lurah.

"Tadi pagi saya baru ancam wali kota, kalau Aspem Anda ganggu lurah, minta si A jadi pegawainya, dia kirim yang malas dari daerah lain, dia yang akan saya pecat. Kira-kira seperti itu," ujar Ahok saat menyerahkan SK CPNS Kategori II secara simbolis di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).

Ahok kembali mengibaratkan wali kota sebagai pelatih tim sepak bola. Menurutnya, jika pelatih itu tidak bisa melatih para pemain dengan baik maka klub tersebut tidak akan pernah menang.

"Jadi tidak boleh mengganggu, lurah yang menentukan. Kan prinsip kita seperti main bola. Kalau seluruh pemain yang diatur tidak menang berarti pelatih yang harus diganti," terangnya.

"Kalau pelatih enggak bisa menentukan pemain dan diatur dari pelatih lain tidak bisa menang," sambung Ahok.

Ahok meminta kepada para CPNS yang baru saja diangkat untuk terus menjaga komitmennya bekerja dengan baik. Juga berani melapor apabila melihat atasannya bermain.

"Kalau memang (lapor lewat) SMS takut ada apa-apa, bikin surat kaleng saja, surat kaleng pun kami teliti. Kalau ada apa-apa kami berhentikan," pungkasnya. 

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...