Skip to main content

Pulau disegel, Paloh dipaksa Ahok bikin IMB & bayar NJOP termahal

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat bicara mengenai Pulau Kali Age milik Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang disegel karena tidak memiliki izin. Ahok menegaskan akan memaksa perusahaan yang membangun pulau tersebut untuk segera membuat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Kita akan paksa dia segera buat IMB. Jadi bersamaan dengan seluruh rumah yang tinggal di gang-gang untuk perbaiki IMB," kata Ahok saat usai menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, (30/10).

Ahok mengungkapkan sebenarnya banyak bangunan di Jakarta yang tidak memiliki IMB termasuk pulau milik Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Selain memaksa pihak Surya Paloh untuk mengurus IMB, Ahok juga akan menerapkan denda sebagai bentuk sanksi serta akan memberlakukan pajak yang tinggi sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

"Jadi di Jakarta ini banyak sekali bangunan tanpa IMB. Jadi bagaimana caranya kita suruh dia perbaiki denda IMB tapi bayar denda. Lalu pajaknya kalau di pulau seribu NJOP-nya harus harga yang tertinggi daratan," tegas orang nomor satu DKI ini.

"Jadi adil dong. Masa gaya punya pulau, punya vila bayar pajaknya seharga kebun. Ya enggak bisa," tambahnya.

Ketika ditanya mengenai pencabutan segel pulau milik Ketua Umum NasDem itu, dia mengatakan penyegelan itu terbilang sia-sia. Yang terpenting, kata mantan Politisi Gerindra ini adalah bagaimana memberikan sanksi berupa denda dan harus bayar pajak yang tinggi kepada Pemerintah.

"Kamu bisa ketemu kontraktor terus bangun lagi. Bagi saya yang penting anda terus tapi bayar denda dan bayar NJOP tinggi," tutup Ahok.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...