Setelah melakukan perjalanan keliling ke 16 tempat di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan, Ekspedisi Kapsul Waktu 2015 akhirnya tiba di Balai Kota DKI Jakarta sore ini, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10).
DKI Jakarta akhirnya menjadi tempat ke-17 singgahnya kapsul yang berisikan mimpi dan harapan warga Indonesia sebagai pengejawantahan program revolusi mental Nawa Cita ini.
Setelah dari DKI Jakarta, kapsul akan berjalan menuju beberapa daerah di Pulau Jawa.
Ketika tiba Kapsul di Balai Kota, dibacakan 7 harapan dan mimpi warga DKI Jakarta yang kemudian baru akan dibuka pada tahun 2085. Tujuh harapan dan mimpi itu dibacakan oleh beberapa perwakilan SD, SMP, SMA, Paskibraka dan Abang-None DKI 2015. Dan puncaknya, di mimpi dan harapan ke-7, Gubernur Ahok sendiri yang membacakannya.
Berikut 7 mimpi tersebut:
1. Saya bermimpi, tidak ada lagi konflik antara ras, kampung atau antar pendukung klub sepak bola. Jiwa sportif menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan gotong royong kembali menjadi Bangsa Indonesia. Jakarta 31 Oktober 2015.
2. Saya bermimpi Indonesia menjadi pusat pengobatan herbal dunia. Semua obat-obatan yang diberikan kepada rakyat hanya yang terbuat dari panganan asli Indonesia. Pemerintah akan merawat hutan Indonesia dengan penuh cinta karena di dalamnya terdapat bahan-bahan obat herbal dunia.
3. Saya bermimpi Jakarta mempunyai program komputer paling canggih di dunia. Namanya khatulistiwa. Indonesia akan menjadi eksportir komoditas teknologi seperti AS.
4. Saya bermimpi Indonesia terbebas dari korupsi, mau besar atau kecil. Dan semua koruptor semua adalah pencuri.
5. Saya bermimpi, kuliner Indonesia disukai oleh dunia dan mempunyai cabangnya di dunia.
6. Saya bermimpi pemain sepak bola Indonesia merajai klub-klub besar sedunia. Pada final di Eropa, gol penentu kemenangan adalah pemain Indonesia dan mengenalkan kaos bergambar garuda.
7. Saya bermimpi agar Indonesia bisa memiliki UU pembuktian terbalik harta pejabat dan aparatur sipil negara dan Indonesia bisa melaksanakan seluruh transaksi dengan non-tunai. Untuk bisa mewujudkannya maka semua harus bebas dari KKN.
Usai membaca, Ahok kemudian memasukkan 7 harapan dan mimpi warga DKI Jakarta itu ke dalam kapsul waktu yang kemudian dibuka lagi pada tahun 2085.
DKI Jakarta akhirnya menjadi tempat ke-17 singgahnya kapsul yang berisikan mimpi dan harapan warga Indonesia sebagai pengejawantahan program revolusi mental Nawa Cita ini.
Setelah dari DKI Jakarta, kapsul akan berjalan menuju beberapa daerah di Pulau Jawa.
Ketika tiba Kapsul di Balai Kota, dibacakan 7 harapan dan mimpi warga DKI Jakarta yang kemudian baru akan dibuka pada tahun 2085. Tujuh harapan dan mimpi itu dibacakan oleh beberapa perwakilan SD, SMP, SMA, Paskibraka dan Abang-None DKI 2015. Dan puncaknya, di mimpi dan harapan ke-7, Gubernur Ahok sendiri yang membacakannya.
Berikut 7 mimpi tersebut:
1. Saya bermimpi, tidak ada lagi konflik antara ras, kampung atau antar pendukung klub sepak bola. Jiwa sportif menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan gotong royong kembali menjadi Bangsa Indonesia. Jakarta 31 Oktober 2015.
2. Saya bermimpi Indonesia menjadi pusat pengobatan herbal dunia. Semua obat-obatan yang diberikan kepada rakyat hanya yang terbuat dari panganan asli Indonesia. Pemerintah akan merawat hutan Indonesia dengan penuh cinta karena di dalamnya terdapat bahan-bahan obat herbal dunia.
3. Saya bermimpi Jakarta mempunyai program komputer paling canggih di dunia. Namanya khatulistiwa. Indonesia akan menjadi eksportir komoditas teknologi seperti AS.
4. Saya bermimpi Indonesia terbebas dari korupsi, mau besar atau kecil. Dan semua koruptor semua adalah pencuri.
5. Saya bermimpi, kuliner Indonesia disukai oleh dunia dan mempunyai cabangnya di dunia.
6. Saya bermimpi pemain sepak bola Indonesia merajai klub-klub besar sedunia. Pada final di Eropa, gol penentu kemenangan adalah pemain Indonesia dan mengenalkan kaos bergambar garuda.
7. Saya bermimpi agar Indonesia bisa memiliki UU pembuktian terbalik harta pejabat dan aparatur sipil negara dan Indonesia bisa melaksanakan seluruh transaksi dengan non-tunai. Untuk bisa mewujudkannya maka semua harus bebas dari KKN.
Usai membaca, Ahok kemudian memasukkan 7 harapan dan mimpi warga DKI Jakarta itu ke dalam kapsul waktu yang kemudian dibuka lagi pada tahun 2085.
Comments