Skip to main content

Soal Ucapan Campur Racun Habib Rizieq, FPI Menolak Minta Maaf

 FPI menolak meminta maaf atas ucapan Rizieq Shihab atau yang dikenal dengan nama Habib Rizieq mengenai sampurasun yang menjadi campur racun. Menurut Ketua FPI Jabar Abdul Qobar, tidak ada yang salah dengan ucapan campur racun itu.

"Permintaan maaf ke sebelah mana? Kalau minta maaf kan harus ada kesalahan. Ini hanya miskomunikasi," jelas Qohar, Kamis (26/11/2015).

Qohar menyampaikan, bila melihat durasi penuh ceramah yang 2 jam akan terlihat jelas konteks ucapan campur racun itu. Menurut dia, maksud Habib Rizieq itu, bila ucapan assalamulaikum diganti dengan ucapan salam yang lain maka yang terjadi malah campur racun. Tidak ada maksud menghina sapaan orang Sunda.

"Makanya kami sayangnya yang melakukan pelaporan atau menuntut minta maaf. Ini tidak mengcross-check kepada kami. Jadi terlalu tergesa-gesa menanggapi kabar dan mendorong meminta maaf," urai dia.

Ceramah dilakukan pada 13 November lalu di Purwakarta. Rizieq datang atas undangan masyarakat Purwakarta. "Ada yang mengedit tayangan video di YouTube," tutup dia.

Sejumlah organisasi Sunda berkumpul di markas Angkatan Muda Siliwangi (AMS) untuk menunggu rencana pengurus Front Pembela Islam (FPI) Jabar yang berniat menyampaikan klarifikasi. Niat kedatangan FPI Jabar tak lain untuk meluruskan soal isi ceramah pentolan FPI Rizieq Shihab atau Habib Rizieq yang pelesetkan kosa kata dalam bahasa Sunda yaitu sampurasun menjadi campur racun.

Sekjen Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Denda Alamsyah menyebutkan orang yang mengaku Ketua FPI Jabar Abdul Qohar pada Rabu kemarin (25/11) sore menelepon Ketua Umum AMS Noery Ispandji.

"Kemarin Ketua FPI Jabar, Pa Qohar, nelepon Ketum (AMS). Dia (Ketua FPI Jabar), meminta waktu untuk klarifikasi apa yang dimuat di media massa. Ya kami tunggu dengan tangan terbuka, soalnya kami tidak pernah menolak," ujar Denda kepada wartawan di sekretariat pusat AMS, Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/11/2015) .

Denda menjelaskan, pihak FPI Jabar berencana datang ke markas AMS pada pukul 10.00 WIB. "Mereka belum datang. Kami tetap tunggu," katanya.

Menurut Denda, pihaknya bersama sejumlah organisasi Sunda tidak membawa-bawa nama FPI dalam persoalan tersebut. Justru menjadi fokus masalah itu, sambung Denda, lebih personal kepada sosok Habib Rizieq. 

"Kami menuntut Habib Rizieq harus meminta maaf kepada publik. Jadi bukan permintaan maaf dari FPI," ujar Denda.

Hingga pukul 12.00 WIB, belum ada tanda-tanda pengurus FPI Jabar menyambangi markas AMS. Sementara puluhan pengurus AMS serta perwakilan sejumlah organisasi Sunda sudah berkumpul di aula AMS. 

Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat (Jabar) memberi penjelasan soal ucapan campur racun Habib Rizieq saat berceramah di Purwakarta. Menurut FPI Jabar, tidak ada maksud Rizieq menghina budaya sunda. Rekaman yang beredar di YouTube juga sudah diedit. Total ada 2 jam rekaman ceramah dalam tabligh akbar.

"FPI didirikan pada tahun '98, dan salah satu pendirinya Habib Rizieq dengan berlandaskan ahlusunnah wal jamaah," terang Ketua FPI Jabar Abdul Qohar, Kamis (26/11/2015).

Qohar menyampaikan, karena itu pihaknya memberikan klarifikasi, bahwa dalam konsep ahlu sunnah selama budaya tidak bertabrakan dengan akidah bisa ditolerir.

"Adat istiadat masuk kaidah fiqih. Adat dapat menjadi pijakan hukum dalam menentukan putusan asalkan tidak menabrak syariat dan menimbulkan kerusakan," terang Qohar.

"Oleh karens itu, sudah barang tentu tidak mungkin Habib Rizieq melecehkan adat sunda atau adat yang lainnya, selama tidak bertabrakan dengan syariat," tambahnya lagi.

Sementara mengenai ceramah pada 13 November lalu d Purwakarta, menurutnya ada yang diedit. 

"Ada yang berdurasi 43 detik ada yang 1 menit. Total ceramah tidak kurang dari 2 jam, menampilkan potongan singkat sampurasun jadi campur racun. Sebetulnya campur racun di sana bukan maksudnya melecehkan sapaan sunda yang terhormat," urai dia.

Qohar menyampaikan, di dalam statemen sebelum ucapan campur racun ada penjelasan bahwa sesuai syariat Islam, assalamualaikum tidak boleh digantikan dengan apapun sebagai sapaan salam umat Islam.

"Jadi tidak boleh ada yang menggeser assalamualaikum. Kalau menggeser assalamualaikum akan menjadi campur racun yang meracuni umat Islam. Ucapan campur racun itu yang dipelesetkan untuk mengadudomba umat," urai dia.

Acara ceramah di Purwakarta sendiri merupakan undangan dari masyarakat dan tokoh ulama di sana yang melihat ada sesuatu tindakan di mana adat sudah menabrak akidah.

"Sekarang kami kerja keras ini menjelaskan ke berbagai pihak, instansi, tokoh masyarakat mengenai sampurasun ini," tutup dia. 

Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...