Sengketa pembebasan lahan Bidara Cina, Jakarta Timur, untuk pembangunan sodetan Ciliwung akhirnya berakhir. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut sudah membebaskan lahan itu.
Selanjutnya, Ahok mengimbau agar warga bersikap kooperatif bersedia direlokasi ke rusun apabila sudah siap semua. "Sudah (pembebasan lahan). Bukan saya kejam, yang penting begitu rusun siap, kamu enggak ada pilihan harus pindah. Anda harus pindah, kita enggak ada pilihan. Mereka bilang Jakarta tempo dulu enggak begitu, ya memang tempo dulu enggak macet, enggak banjir. Dulu sungainya semua masih alami," ujar Ahok.
Hal ini disampaikannya saat ditanya wartawan perihal progres pembebasan lahan Bidaracina yang sempat menuai polemik beberapa waktu lalu di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
Menurut dia, pembongkaran segera dilakukan asalkan rusun sudah siap huni. "Kalau rusunnya belum siap ya sudah kita tunda dulu. Kalau hujan terus pasti banjir, kalau hujan seharian tidak pasang aman," ujarnya.
Ahok mencontohkan kawasan Kemang, Jakarta Selatan, yang dulunya merupakan lembah kini berubah fungsi menjadi perumahan elite. Ini tidak lepas dari praktik jual beli sertifikat tanah sehingga banyak pengembang yang memanfaatkan untuk bangun perumahan elite. Namun justru tindakan itu merusak lingkungan sekitar.
"Pokoknya untuk daerah hilir dari barat sampai timur, kita akan terus bongkar. Jadi kita cuma ada satu cara, selatan kan sudah bersertifikat-sertifikat nih, kamu bisa enggak bongkar," terangnya.
"Di selatan ini kan sudah permanen, kamu bisa enggak bongkar Kemang Village. Gimana caranya, ya sudah bikin air di selatan ini cepat turun saja sudah. Kalau turun, di sini baskomnya mesti gede nih," kata Ahok.
(aan/nrl)
Selanjutnya, Ahok mengimbau agar warga bersikap kooperatif bersedia direlokasi ke rusun apabila sudah siap semua. "Sudah (pembebasan lahan). Bukan saya kejam, yang penting begitu rusun siap, kamu enggak ada pilihan harus pindah. Anda harus pindah, kita enggak ada pilihan. Mereka bilang Jakarta tempo dulu enggak begitu, ya memang tempo dulu enggak macet, enggak banjir. Dulu sungainya semua masih alami," ujar Ahok.
Hal ini disampaikannya saat ditanya wartawan perihal progres pembebasan lahan Bidaracina yang sempat menuai polemik beberapa waktu lalu di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
Menurut dia, pembongkaran segera dilakukan asalkan rusun sudah siap huni. "Kalau rusunnya belum siap ya sudah kita tunda dulu. Kalau hujan terus pasti banjir, kalau hujan seharian tidak pasang aman," ujarnya.
Ahok mencontohkan kawasan Kemang, Jakarta Selatan, yang dulunya merupakan lembah kini berubah fungsi menjadi perumahan elite. Ini tidak lepas dari praktik jual beli sertifikat tanah sehingga banyak pengembang yang memanfaatkan untuk bangun perumahan elite. Namun justru tindakan itu merusak lingkungan sekitar.
"Pokoknya untuk daerah hilir dari barat sampai timur, kita akan terus bongkar. Jadi kita cuma ada satu cara, selatan kan sudah bersertifikat-sertifikat nih, kamu bisa enggak bongkar," terangnya.
"Di selatan ini kan sudah permanen, kamu bisa enggak bongkar Kemang Village. Gimana caranya, ya sudah bikin air di selatan ini cepat turun saja sudah. Kalau turun, di sini baskomnya mesti gede nih," kata Ahok.
(aan/nrl)
Comments