Skip to main content

Di Hutan Belantara, Kecamatan di Kalimantan Ini Akhirnya Punya Jalan

Di Hutan Belantara, Kecamatan di Kalimantan Ini Akhirnya Punya JalanPembukaan jalan darat di kawasan perbatasan RI-Malaysia
Jakarta -Hutan belantara di perbatasan Indonesia-Malaysia 'disulap' menjadi akses jalan darat yang merupakan program membangun Indonesia dari pinggiran Presiden Jokowi.

Salah satu ruas jalan yang saat ini sedang berlangsung dibangun adalah ruas Mensalong-Tou Lumbis sepanjang 147,95 Km, di Provinsi Kalimantan Utara.

Pembangunan ini membuka akses jalan darat untuk masyarakat perbatasan yang selama ini hampir tidak tersentuh. Contohnya, di kecamatan Lumbis Ogong, Provinsi Kalimantan Utara. Kecamatan yang terdiri dari 49 desa ini lokasinya sangat terisolir, dikepung oleh hutan belantara tanpa akses jalan darat menuju kota terdekat.



Hanya ada aliran sungai Mansalong hingga ke hilir di Sungai Labang dan sungai Simantipal yang menjadi tumupuan akses transportasi mereka. Sebelum ada pembangunan jalan, transportasi sungai jadi satu-satunya akses ke kecamatan ini.

"Selama ini mereka hanya mengandalkan transportasi lewat sungai. Karena nggak ada jalan," ujar Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hermanto Dardak kepada detikFinance, Selasa (10/11/2015).

Dari data-data foto yang disampaikan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR yang diterima detikFinance, tampak pemukiman salah satu desa di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan di samping sungai Mensalong.



Dari foto tersebut terlihat saat ini trase jalan yang sebelumnya masih tertutup hutan saat ini sudah terbuka meski berupa jalan tanah. Pekerjaan selanjutnya, kata Hermanto adalah perkerasan jalan dengan melakukan pemadatan tanah dan pengaspalan yang sepenuhnya akan ditangani oleh Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...