Rusunawa Jatinegara Barat, tempat relokasi bagi warga Kampung Pulo di Jatinegara, Jakarta Timur, ternyata belum dilengkapi dengan tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
Pantauan Kompas.com, Senin (31/8/2015), sampah dari ratusan keluarga di sana menumpuk di tong-tong sampah kecil dan taman depan rusun.
Seperti diketahui, lebih dari 400 kepala keluarga tinggal di rusunawa tersebut. Hal ini tak sebanding dengan sejumlah tong sampah kecil yang disediakan pengelola.
Tiap pagi, sampah dilaporkan menumpuk di taman-taman di bawah tong sampah kecil. Bahkan, jalan di belakang rusun yang berbatasan dengan Ciliwung kerap jadi tempat pembuangan sampah.
Ada pula fasilitas rusun yang berbentuk seperti tong sampah jadi sasaran pembuangan sampah oleh warga rusun. Pengelola sampai menuliskan "bukan tempat pembuangan sampah" di tempat tersebut.
Amran (43), warga Tower A Rusun Jatinegara Barat, berharap pengelola dapat menyediakan TPS.
"Perlu TPS, misalnya kan bisa di wilayah belakang rusun. Andaikan nanti ada TPS, masyarakat tidak lagi taruh di sana (tong kecil) kan, dan juga ada taman jadi enggak bagus," kata Amran, saat ditemui di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Senin siang.
Namun, dia memperkirakan, mungkin karena belum terbentuknya RT dan RW, jadi belum ada TPS di rusun tersebut.
Amran mengatakan, pengelola memang cukup responsif terkait keluhan sampah. Tiap pagi saat sampah menumpuk di sekitar rusun, petugas kebersihan datang untuk mengangkut sampah. "Jadi, memang enggak lama numpuk-nya," ujar Amran.
Sementara itu, untuk berjaga-jaga dari penumpukan sampah, petugas dengan gerobak hingga siang hari standby di belakang Rusun Jatinegara Barat. Eka (30) dan Apepudin (30) adalah dua pekerja kebersihan yang diperbantukan ke dalam rusun.
"Kita sebenarnya di depan jalan, cuma sementara disuruh bantuindi sini. Memang di sini belum ada TPS, tetapi tiap pukul 08.00 pagi itu ada truk sampah yang datang ke sini ngangkutin," ujar Apepudin.
Pantauan Kompas.com, Senin (31/8/2015), sampah dari ratusan keluarga di sana menumpuk di tong-tong sampah kecil dan taman depan rusun.
Seperti diketahui, lebih dari 400 kepala keluarga tinggal di rusunawa tersebut. Hal ini tak sebanding dengan sejumlah tong sampah kecil yang disediakan pengelola.
Tiap pagi, sampah dilaporkan menumpuk di taman-taman di bawah tong sampah kecil. Bahkan, jalan di belakang rusun yang berbatasan dengan Ciliwung kerap jadi tempat pembuangan sampah.
Ada pula fasilitas rusun yang berbentuk seperti tong sampah jadi sasaran pembuangan sampah oleh warga rusun. Pengelola sampai menuliskan "bukan tempat pembuangan sampah" di tempat tersebut.
Amran (43), warga Tower A Rusun Jatinegara Barat, berharap pengelola dapat menyediakan TPS.
"Perlu TPS, misalnya kan bisa di wilayah belakang rusun. Andaikan nanti ada TPS, masyarakat tidak lagi taruh di sana (tong kecil) kan, dan juga ada taman jadi enggak bagus," kata Amran, saat ditemui di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Senin siang.
Namun, dia memperkirakan, mungkin karena belum terbentuknya RT dan RW, jadi belum ada TPS di rusun tersebut.
Amran mengatakan, pengelola memang cukup responsif terkait keluhan sampah. Tiap pagi saat sampah menumpuk di sekitar rusun, petugas kebersihan datang untuk mengangkut sampah. "Jadi, memang enggak lama numpuk-nya," ujar Amran.
Sementara itu, untuk berjaga-jaga dari penumpukan sampah, petugas dengan gerobak hingga siang hari standby di belakang Rusun Jatinegara Barat. Eka (30) dan Apepudin (30) adalah dua pekerja kebersihan yang diperbantukan ke dalam rusun.
"Kita sebenarnya di depan jalan, cuma sementara disuruh bantuindi sini. Memang di sini belum ada TPS, tetapi tiap pukul 08.00 pagi itu ada truk sampah yang datang ke sini ngangkutin," ujar Apepudin.
Comments