Skip to main content

"Minta Maaf Ya Om, Maaf Ya Bu, Enggak Manjat Lagi Deh"


Fitri (13), saat hendak turun dari gapura Ancol, Jakarta Utara, Senin (32/8/2015).

Fitri (13) "Spider-Kid" tidak menunjukkan kecemasan sedikit pun meski baru saja memanjat gapura barat Ancol setinggi 50 meter, Senin (31/8/2015). Apa kalimat pertama yang terlontar dari bocah tersebut saat menginjakkan kaki kembali ke tanah. 

"Minta maaf ya Om, maaf ya Bu, enggak manjat lagi deh," ucapnya tersenyum polos seraya menyalami setiap orang yang ditemuinya.

Pantauan Kompas.com, kulit Fitri sempat melepuh akibat sengatan matahari selama satu jam di atas gapura. 

Fitri pun tak sempat berkata-kata selain melambaikan tangan ke beberapa warga yang melihatnya saat dibawa ke mobil petugas. "Dadah, sampai ketemu lagi. Fitri ikut Pak Polisi dulu ya," kata dia.

Menurut salah satu saksi mata, Supoyo, Fitri bahkan sempat berjalan di titian besi berbentuk tabung di gapura tersebut. 

Beberapa saat, Fitri juga terlihat berbaring di atas tabung besi gapura seolah sedang mandi matahari ala turis di pantai. "Saya sempat lihat dia jalan bolak-balik di atas besi. Terus rebahan, sudah kayak bule," kata Supoyo.

Turun sendiri
Sumarni (49), mengaku tidak ada bujukan apa pun untuk menurunkan anaknya, Fitri dari gapura Ancol. Sebab, Fitri memang tidak bisa dibujuk saat sedang memanjat tempat tinggi.

"Enggak ada yang membujuk. Enggak ngaruh juga. Jadi, memang kita tunggu sampai turun sendiri," kata Sumarni di sela-sela pemeriksaan anaknya di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Mapolsek Pademangan, Jakarta Utara.

Sebelumnya, Fitri berkali-kali jadi objek pemberitaan saat dia memanjat 20 tower Sutet di sejumlah tempat di Jakarta dan Tangerang.

Hal itu diakui ibunya yang kerap kewalahan saat dilaporkan warga bahwa anaknya memanjat tower.

Beberapa kali bocah yang akrab disapa Pipit itu, lanjut Sumarni, juga turun sendiri saat kedapatan memanjat tower atau atap.

"Sebelumnya juga begitu. Enggak pernah mau kalau dibujuk. Seharusnya sudah biasa, jadi memang sudah seperti itu," ucap Sumarni.

Ingin lihat sirkus
Menurut Sumarni, dia dan anaknya berkunjung ke Ancol untuk menikmati wahana hiburan.
Keduanya datang dengan menumpang taksi. Mereka sempat adu mulut sebelum Pipit kabur.

"Pipit ngotot pengen lihat sirkus. Saya bilang enggak ada, tetapi masih enggak percaya," ucapnya.

Sumarni juga sempat kaget saat bocah itu kabur dan berlari ke arah gapura setinggi 50 meter tersebut.

"Tahu-tahu Pipit buka pintu, keluar dari taksi dan lari ke arah menara (gapura). Setelah itu, dia langsung memanjat. Karena ada petugas yang ngejar," ujarnya.

Namun, upaya petugas menggapai tubuh mungil Fitri akhirnya sia-sia. Sebab, dengan kecepatan yang dimiliknya, Fitri pun berhasil lolos dari sergapan petugas dan memanjat gapura.

"Cepat banget kejadiannya. Anak saya memang jago manjat. Jadi, sebelum sempat ditangkap petugas, dia (Fitri) sudah di naik tinggi," ucap Sumarni.

Fitri sempat berada di atas gapura selama satu jam, sejak pukul 15.00 WIB, sebelum akhirnya turun sendiri meski beberapa petugas sempat membujuknya.


Comments

Popular Posts

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...