Skip to main content

Beralasan Susun RUU KUHP, Komisi III ke Inggris dan Belanda

 Sejumlah pimpinan dan anggota Komisi III DPR RI bertolak ke Inggris dan Belanda. Mereka beralasan, kunjungan ke dua negara itu dalam rangka menyusun Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP).
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengaku, dirinya bersama delapan orang anggota Panitia Kerja RUU KUHP di Komisi III DPR lainnya, berada di Inggris pada 22 Agustus-26 Agustus 2015.
Menurut dia, salah satu yang dipelajari adalah sistem hukum di Inggris yang tak hanya diatur oleh undang-undang, tetapi juga hukum adat. Hal ini yang membuat Inggris dipilih oleh Panja RUU KUHP untuk kunker.
"Hukum kan enggak hanya undang-undang, bisa hukum adat. Nah, kebetulan Inggris anut yang seperti itu berdasarkan hukum kebiasaan," ucapnya di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Arsul merasa, sistem hukum adat ini penting untuk dipelajari karena di Indonesia terdapat daerah dengan sistem adat yang berbeda-beda.
"Yang kita khawatirkan, ada perbuatan pidana misal di Aceh dianggap pidana, tapi Jawa Tengah anggap tidak, kan itu tidak seragam," ucapnya.
Selain itu, persoalan hubungan kerja sosial yang diatur dalam RUU KUHP juga ingin dilihat di Inggris. Pasalnya, dalam RUU KUHP, diperluas pemidanaan kerja sosial dan denda yang bertingkat-tingkat klasifikasinya.
"Pemidanaan ini terkait dengan konsep keadilan restoratif di mana proses penanganan perkara pidana melibatkan juga korban atau keluarganya," ujar dia.
Arsul mengklaim kunjungan ke Inggris murni karena ingin mempelajari dan mendalami penyusunan RUU KUHP. Pendalaman itu dilakukan selama lima hari.
Selain Arsul, anggota yang berangkat, yakni Aziz Syamsuddin (F-Golkar, Ketua Komisi III), John Kennedy Aziz (Golkar), Dwi Ria Latifa (PDI-P), Iwan Kurniawan (Gerindra), Didik Mukriyanto (Demokrat), Daeng Muhammad (PAN), Nasir Djamil (PKS) dan Bahrudin Nasori (PKB).
"Ini bukan jalan-jalan loh, ya. Kita cuma lima hari di sana cuma lewat stadion Chelsea dan Arsenal. Itu cuma lewat saja karena penasaran," ucap Arsul.
Selain perjalanan ke Inggris ini, Arsul mengungkapkan bahwa pimpinan Komisi III juga sebelumnya sempat melakukan kunker ke Belanda. Kunjungan itu juga untuk membahas RUU KUHP.
Empat pimpinan Komisi III berangkat dalam kunjungan ini, yakni Desmond J Mahesa (Gerindra), Mulfachri Harahap (PAN), Trimedya Pandjaitan (PDI-P) dan Benny K Harman (Demokrat).

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...