Skip to main content

Ngaku Satpol PP, Dua Pria Diciduk Usai Peras Sepasang Kekasih di Monas

Dua orang pria diciduk aparat Satuan Reskrim Polres Jakarta Pusat karena melakukan pemerasan terhadap pasangan muda-mudi yang berpacaran di Parkir IRTI, Monas, Jakpus. Kedua pelaku mengaku sebagai anggota Satpol PP.

"Mereka modusnya mengaku sebagai anggota Satpol PP, tetapi bukan anggota Satpol PP, cuma mengaku-aku saja buat menakut-nakuti korban. Salah satu pelaku, Abdul Rauf pecatan Paspampres," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Kompol Siswo Yuwono kepada detikcom, Senin (31/8/2015).

Kedua pelaku, Mamad Fadilah alias Dilah (35) dan Abdul Rauf alias Daeng  (37) yang merupakan pecatan Paspampres. Keduanya ditangkap selang beberapa jam usai memeras pasangan di kawasan Monas, Jakpus, pada Sabtu (28/8) pukul 20.00 WIB.

Pada malam itu, tersangka Rauf melihat korban,seorang pelajar, yang duduk berduaan bersama perempuan di taman Monas. Tersangka Mamad kemudian mendatangi pasangan tersebut dan 'menggerebeknya'.

"Tersangka M lalu berkata pada korban "kamu sudah tertangkap basah mesum, dari tadi komandan saya ngeliatin" dan korban menjawab "nggak pak saya cuma ngobrol"," katanya.

Tersangka Mamad kemudian meminta identitas kepada korban, lalu korban memberikan kartu pelajar. Mamad lalu membawa korban ke dekat mobil Satpol PP di lokasi, dengan alasan untuk bertemu 'komandannya' yaitu tersangka Rauf.

Setelah bertemu tersangka Rauf, tas korban kemudian digeledah. Korban kemudian diajak 'berdamai' agar tidak dibawa ke panti sosial. 

"Karena korban hanya punya uang Rp 200 ribu, lalu diberikan kepada tersangka, dan pasangan korban menambahnya dengan handphone Samsung Galaxy Young," imbuhnya.

Setelah kejadian itu, korban kemudian melapor ke Polres Jakarta Pusat. Kedua pelaku,ditangkap tidak lama setelah korban melapor.

"Kedua tersangka sebelumnya pernah melakukan tindak pidana pemerasan dengan melakukan orasi-orasi di dalam bus dan sekitar Taman Monas," tuturnya.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...