Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menelepon Kapolri Jenderal Bandrodin Haiti terkait penggeledahan di kantor Dirut PT Pelindo II RJ Lino. Ia menelepon untuk meminta penjelasan Badrodin terkait penggeledahan yang dipimpin langsung oleh Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso pada Jumat pekan lalu itu.
"Saya memang menelepon beliau (Kapolri), kasusnya mengenai apa. Dan beliau mengatakan ini berhubungan dengan pelaporan dari karyawan sehubungan dengan pembelian mobile crane, itu saja," kata Rini pada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).
Dia mengaku hanya membicarakan hal tersebut dengan Badrodin. Selanjutnya, ia akan mengecek pada direksi Pelindo II soal penggeledahan tersebut. Rini mengaku direksi Pelindo II kaget penggeledahan dilakukan padahal proses pengadaan crane itu sudah sesuai prosedur.
"Semua sudah diproses dengan yang seharusnya dan sudah mendapatkan konfirmasi dari BPK. Pembelian ini oke jadi mereka kaget kenapa ada penggeledahan, itu saja," sambungnya.
"Sekarang posisinya sudah di ranah hukum dan kepolisian. Kami harus menunggu hasilnya bagaimana," tegasnya.
Dirut Pelindo II RJ Lino marah besar saat mengetahui kantornya digeledah Bareskrim Polri. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menilai hal tersebut wajar.
"Ya wajar saja marah," kata Badrodin usai mengikuti rapat bersama Menko Polhukam dan kementerian bidang Polhukam di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).
Namun dia memastikan, tidak ada yang salah dengan penggeledahan yang dilakukan oleh anak buahnya itu. Ia menilai hal itu sudah sesuai dengan aturan penegakan hukum.
"Itu kan penegakan hukum. Jadi legalitasnya sudah ada," ujarnya.
Badrodin enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kasus pengadaan crane tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Sementara itu, sebelumnya Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Victor Simanjuntak mengatakan, jumlah tersangka dalam pengadaan 10 unit crane ini kemungkinan akan lebih dari 1 orang. 7 Orang saksi juga sudah diperiksa sebelum Bareskrim menggeledah ruangan RJ Lino.
Kapolri Jendral Badrodin Haiti mendatangi kantor Kemenko Maritim di Gedung BPPT, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut diketahui membicarakan kasus Dwell Time yang sedang ditangani polisi.
Pantuan di lokasi, Kapolri tiba sekitar pukul 12.50 Wib dan langsung disambut Menko Maritim Rizal Ramli. Keduanya terlihat bersalaman dan bercengkrama.
"Selamat datang pak, foto dulu buat media," ujar Rizal saat menyambut Badrodin, Senin (31/8/2015).
Ketika meladeni foto dengan media, keduanya langsung masuk ke ruang menteri. Pertemuan juga dilakukan tertutup.
Seperti diketahui beberapa hari lalu, Bareskrim menggeledah Kantor Pelindo II. Saat penggeledahan, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengaku tidak suka dan mengancam mundur.
"Saya memang menelepon beliau (Kapolri), kasusnya mengenai apa. Dan beliau mengatakan ini berhubungan dengan pelaporan dari karyawan sehubungan dengan pembelian mobile crane, itu saja," kata Rini pada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).
Dia mengaku hanya membicarakan hal tersebut dengan Badrodin. Selanjutnya, ia akan mengecek pada direksi Pelindo II soal penggeledahan tersebut. Rini mengaku direksi Pelindo II kaget penggeledahan dilakukan padahal proses pengadaan crane itu sudah sesuai prosedur.
"Semua sudah diproses dengan yang seharusnya dan sudah mendapatkan konfirmasi dari BPK. Pembelian ini oke jadi mereka kaget kenapa ada penggeledahan, itu saja," sambungnya.
"Sekarang posisinya sudah di ranah hukum dan kepolisian. Kami harus menunggu hasilnya bagaimana," tegasnya.
Dirut Pelindo II RJ Lino marah besar saat mengetahui kantornya digeledah Bareskrim Polri. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menilai hal tersebut wajar.
"Ya wajar saja marah," kata Badrodin usai mengikuti rapat bersama Menko Polhukam dan kementerian bidang Polhukam di Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).
Namun dia memastikan, tidak ada yang salah dengan penggeledahan yang dilakukan oleh anak buahnya itu. Ia menilai hal itu sudah sesuai dengan aturan penegakan hukum.
"Itu kan penegakan hukum. Jadi legalitasnya sudah ada," ujarnya.
Badrodin enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kasus pengadaan crane tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Sementara itu, sebelumnya Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Victor Simanjuntak mengatakan, jumlah tersangka dalam pengadaan 10 unit crane ini kemungkinan akan lebih dari 1 orang. 7 Orang saksi juga sudah diperiksa sebelum Bareskrim menggeledah ruangan RJ Lino.
Kapolri Jendral Badrodin Haiti mendatangi kantor Kemenko Maritim di Gedung BPPT, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut diketahui membicarakan kasus Dwell Time yang sedang ditangani polisi.
Pantuan di lokasi, Kapolri tiba sekitar pukul 12.50 Wib dan langsung disambut Menko Maritim Rizal Ramli. Keduanya terlihat bersalaman dan bercengkrama.
"Selamat datang pak, foto dulu buat media," ujar Rizal saat menyambut Badrodin, Senin (31/8/2015).
Ketika meladeni foto dengan media, keduanya langsung masuk ke ruang menteri. Pertemuan juga dilakukan tertutup.
Seperti diketahui beberapa hari lalu, Bareskrim menggeledah Kantor Pelindo II. Saat penggeledahan, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengaku tidak suka dan mengancam mundur.
Comments