Skip to main content

Dua Anggota DPRD Hadiri Rapim, Ahok: Nanti Setiap Rapim Kita Ajak Dewan

Dua Anggota DPRD Hadiri Rapim, Ahok: Nanti Setiap Rapim Kita Ajak Dewan

Ada yang berbeda dari rapat pimpinan (rapim) kali ini. Tidak biasanya, ada anggota DPRD DKI ikut hadir dan melihat jalannya rapim yang diadakan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) bersama jajaran eselon 2 dan 3 setiap hari Senin.

"Saya sengaja mengajak anggota DPRD ikut rapim. Tapi yang mau saja, kebetulan sekarang dari PAN yang mau ikut, Pak Bambang dan Pak Johan," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).

Dua anggota F-PAN DPRD yang hadir tadi adalah Bambang Kusmanto dan Johan Musyawa. Ahok menyebut ke depannya mau terus mengajak DPRD ikut rapim bersama agar program eksekutif dan legislatif bisa berjalan beriringan.

"Nanti setiap rapim akan kita ajak karena pemerintahan kan tidak hanya dijalankan oleh eksekutif, tetapi juga legislatif," sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ahok berencana menambah penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk PD Dharma Jaya. Tujuannya agar penggemukan sapi di kawasan Rumpin (PT Karya Anugerah Rumpin atau PT KAR) di Jawa Barat bisa ditambah.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga meminta Bambang untuk dapat menyampaikan hal tersebut kepada dewan. Sehingga dapat terlaksana segera, sebab selama ini PT KAR merupakan salah satu pemasok swasembada daging sapi untuk memenuhi kebutuhan kota-kota besar, termasuk Jakarta.

"Saya kira butuh dukungan dari DPRD juga nih, makanya kita undang ke sini (rapim). Tadi minimal kita ada fraksi PAN. Jadi kita bisa minta bantu DPRD untuk usul supaya Perda PMP-nya Dharma Jaya dinaikan," tutup Ahok.

Comments

Popular Posts

"Pak Ahok, 'You Will Never Walk Alone'..."

Kurnia Sari Aziza/KOMPAS.com Warga menandatangani dan memberi kalimat dukungan kepada Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di area Car Free Day, Jakarta, Minggu (16/11/2014). JAKARTA, KOMPAS.com  — "Saya Muslim, dan saya dukung Ahok," begitu kata Friska Lubis (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, memberikan dukungan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Minggu (16/11/2014) pagi, Friska bersama kedua temannya sedang berlari pagi saat  car free day . Namun, aktivitas mereka terhenti saat melihat dua spanduk berukuran 1,5 x 5 meter terbentang di pelataran halaman Hotel Kempinski, Jakarta. Spanduk itu berasal dari Barisan Relawan Indonesia. Dalam spanduk itu terdapat foto Basuki mengenakan baju kotak-kotak. Friska dan kedua temannya langsung mengambil spidol dan menandatangani spanduk sebagai bentuk dukungan kepada Basuki. "Pak Ahok,  you will never walk alone ," tulis Friska di spanduk itu. Pegawai salah satu p...

Hujan Deras Mengguyur Ibu Kota, Sejumlah Ruas Jalan Digenangi Air

 Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Senin (1/11/2016), menimbulkan genangan air di sejumlah lokasi. Imbasnya, arus lalu lintas menjadi tersendat. Berdasarkan informasi dari Akun Twitter Resmi TMC Polda Metro Jaya, @TMCPoldaMetro, genangan air tampak di sebagian wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Salah satunya di Jalan DI Panjaitan. Di lokasi tersebut, air menggenangi ruas jalan setinggi 20 sentimeter. Akibat genangan air tersebut kendaraan terpaksa melintas di jalur Transjakarta. View image on Twitter  Follow TMC Polda Metro Jaya   ✔ @TMCPoldaMetro 15.38 Genangan air sekitar 30 cm di Jl Pangeran Jayakarta lalin terpantau padat @ kolammedan 3:38 PM - 1 Nov 2016     2 2 Retweets     5 5 likes "15.33 WIB genangan air sekitar 20cm depan Wika Jalan DI Panjaitan, Jaktim, hati-hati bila melintas," tulis akun twitter @TMCPoldaMetro. Selain di Jalan DI Pan...

Indonesiaku Kini

Indonesia , Bangsa yang pernah jaya dimasa lalu, pernah pula dijajah berabad-abad lamanya, kemudian menggapai kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, namun hingga kini setelah sekian puluh tahun merdeka , kini Indonesia seolah kehilangan arah dan tujuan dari para pendiri bangsa ini dulu ketika memproklamirkan kemerdekaannya, di lapisan atas para elite sibuk berperang memperebutkan kekuasaan sedangkan dilapisan bawah rakyat kehilangan pegangan dan harapan, di lapisan tengah rakyat harus berjuang sendiri dan di goyang atas bawah pusing mengikuti entah mau kemana. Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, dimana nenek moyang kita dikenal sebagai pelaut ulung, ditakuti dan disegani para musuh, dihormati para sahabat kini seperti bayi yang baru belajar merangkak, butuh bimbingan dan pengawasan dari para musuh serta sahabat.  Indonesia, Bangsa yang pernah Jaya dimasa lalu, tidak pernah membedakan suku dan agama, saling bahu membahu mempertahankan kejayaannya, tid...